Sulteng Jamin Ketersediaan Daging Kebutuhan Lebaran

Palu, (antarasulteng.com) Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah menjamin ketersediaan pangan, khususnya daging ayam maupun sapi cukup memadai.

"Kita tidak perlu khawatir kekurangan daging, sebab produksi petani baik ayam maupun sapi potong di daerah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, bahkan bisa mengirim keluar daerah," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Perkebunan dan Peternakan Sulteng, Siti Wahdaniah di Palu, Rabu.

Sulteng, kata dia memiliki populasi ternak sapi dan ayam yang setiap tahunnya mengalami peningkatan cukup menggembirakan.

Ia tidak merinci, kecuali mengatakan dari tahun ke tahun, populasi kedua ternak tersebut meningkat.

Selain bisa memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat di Sulteng, juga para pedagang mengantarpulaukan sebagian produksi, khususnya sapi ke provinsi lain seperti selama ini kebanyakan ke Kaltim.

Namun, kata dia, kegiatan perdagangan antarpulau ternak sapi mendapat pengawasan ketat dari pemerintah di daerah ini melarang sapi betina produktif diantarpulau maupun disembelih dan dagingnya dijual di pasaran.

Larangan itu tentu untuk meningkatkan populasi ternak sapi di Sulteng yang pada 2017 ini ditargetkan meningkat hingga 400 ribu ekor dan di 2021 bisa mencapai satu juta ekor.

Jadi, kata dia, mengenai stok sapi untuk kebutuhan daging menghadapi Lebaran 2017 di Sulteng cukup aman. Kecuali harga daging di pasaran biasanya menjelang hari raya mengalami kenaikan.

Kenaikan bukan karena stok kurang, tetapi biasanya dipengaruhi karena permintaan masyarakat meningkat dan pedagang memanfaatkan menaikan harga untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.

Pantauan ANTARA di Pasar Masomba Palu, stok daging sapi segar cukup banyak dan pembeli masih normal.

Harga daging sapi segar dijual pedagang di kawasan itu Rp110.000/kg atau naik dari normalnya Rp100.000/kg dan ayam potong Rp45.000/ekor

Pada Lebaran 2016, harga daging sapi naik mencapai Rp120.000/kg.(BK03)