Camat se-Bangkep Pelajari Teknologi Budidaya Udang Supra Intensif

id Udang

Camat se-Bangkep Pelajari Teknologi Budidaya Udang Supra Intensif

Kadis Perikanan Bangkep Kusnan Lamondjong (kanan) bersalaman dengan Kadis KP Sulteng Hasanuddin Atjo disaksikan Wakil Ketua Kadin Sulteng Jimmy Hosan (kedua kanan) dan sejumlah camat usai berdialog di Palu, Rabu (31/5) (Antarasulteng.com/Rolex Malaha)

Kusnan Lamondjong: Bupati Bangkep Zainal Mus akan menjadikan udang sebagai ikon pembangunan ekonomi daerah ke depan
Palu (Antarasulteng.com) - Sebanyak 12 orang camat se-Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, berkunjung ke Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulteng di Palu, Rabu, untuk mempelajari teknologi budidaya udang supra intensif Indonesia.

"Kami datang ke sini atas perintah bapak bupati yang bertekad menjadikan udang sebagai ikon pembangunan ekonomi daerah ke depan," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banggai Kepulauan Drs Kusnan Lamondjong yang memimpin kunjungan para camat itu usai berdialog dengan Kadis KP Sulteng.

Dialog yang berlangsung sekitar dua jam itu dihadiri Wakil Ketua Kadin Daerah Sulawesi Tengah Bidang Investasi Jimmy Hosan dan Kepala UPT Perbenihan Dinas KP Sulteng Dr Saldiansyah Effensi, SPi.MSi.
 
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng Dr Ir Hasanuddin Atjo, MP memberikan penjelasan kepada para camat mengenai strategi pembangunan sektor kelautan dan perikanan serta teknologi budidaya udang supra intensif dan memberi kesempatan yang luas untuk berdialog dengan para camat.

Para camat tampak antusias mendengarkan penjelasan Hasanuddin Atjo yang juga penemu teknologi budidaya udang supra intensif Indonesia itu dan menanyakan berbagai hal baik menyangkut aspek teknis budidaya, kebijakan, investasi, lingkungan maupun pemasaran.

Teknologi supra intensif Indonesia yang diluncurkan pada September 2013 sampai saat ini masih merupakan teknologi budidaya udang paling produktif di dunia dengan angka produktivitas mencapai 153 ton perhektare.

Karena itu, kata Atjo, teknologi ini menarik banyak pihak baik dari dalam maupun luar negeri untuk dipelajari dan direplikasi.

"Saya apresiasi Bupati Banggai Kepulauan Zainal Mus, bahwa setelah dilantik gubernur sepekan lalu, langsung meninjau tambak percontohan supra intensif Indonesia di Kelurahan Mamboro," ujarnya.

Kedatangan para camat ini, katanya, merupakan langkah yang tepat dari Bupati Bangkep untuk mengajar para camat sebagai ujung tombak terdepan agar mengetahui arah pengembangan kabupaten ke depan.

Potensi utama Kabupaten Banggai Kepulauan ini ada di laut dan ke-12 kecamatan semuanya adalah kecamatan pesisir dan laut sehingga para camat harus tau bagamana potensi laut dikembangkan, ucap Atjo.

Terkait dengan pemanfaatan dana desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD), camat di Bangkep diharapkan bisa mengarahkan kepala desanya untuk memanfaatkan dana itu bagi kegiatan ekonomi produktif sesuai potensi daerah, seperti di sektor kelautan dan perikanan.

Terkait pengembangan tambak udang supra intensif di Banggai Kepulauan, Hasanuddin Atjo mengatakan bahwa investasi di bidang ini harus ditopang dengan perencanaan yang matang serta ketersediaan prasarana pendukung terutama listrik dan akses transportasi yang memadai.

"Saya ingin membantu agar Banggai Kepulauan memiliki `road-map` pembangunan sektor perikanan dan kelautan dengan jangka waktu 10 tahun ke depan dengan orientasi menjadikan Banggai Kepulauan sebagai pusat indusrialisasi kelautan dan perikanan di Sulteng," kata Atjo lagi.

Sedangkan menyangkut pengembangan tambak udang supra intensif, Atjo berharap pada akhir tahun ini, bisa merealisasi pembangunan sebuah tambak percontohan berukuran 25x25 meter dengan memanfaatkan dana APBD-Perubahan 2017.

Kadis Perikanan Banggai Kepulauan Kusnan Lamondjong mengatakan bahwa pihaknya sudah memiliki lokasi untuk pembangunan tambak percontohan udang supra intensif di Kecamatan Tinangkung Utara.

Menurut Kusnan, Pemkab Banggai Kepulauan di bawah kepemimpinan Zainal Mus-Rais Adam periode 2017-2022 akan memfokuskan pada sektor Kelautan dan Perikanan, Perhubungan, Pariwisata dan Pengembangan SDM, dengan menjadikan udang sebagai ikon pembangunan di daerah itu.