INKA selesaikan pengerjaan 66 kereta angkutan Lebaran

id kereta

INKA selesaikan pengerjaan 66 kereta angkutan Lebaran

Pekerja menggarap pembuatan kereta api di pabrik PT Industri Kereta Api (Inka) Madiun, Jawa Timur, Kamis (27/4/2017). Dengan penyertaan modal negara sebesar Rp1 triliun, PT Inka menetapkan target pendapatan pada 2017 sebesar Rp2,6 triliun. (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Madiun (antarasulteng.com) - PT Industri Kereta Api (INKA) telah menyelesaikan pengerjaan enam rangkaian atau 66 kereta api pesanan dari PT KAI (Persero) yang akan digunakan sebagai moda transportasi angkutan Lebaran 2017. 

Sebanyak enam "trainset" atau 66 unit sarana tersebut saat ini dalam proses pengujian. Kereta-kereta itu untuk tambahan angkutan Lebaran 2017, ujar Senior Manager Secretary, Public Relations, dan CSR, PT INKA(Persero) Cholik Mochamad Zam Zam, di Madiun, Sabtu. 

Menurut dia, enam rangkaian kereta api yang diproduksi INKA tersebut merupakan kereta K3 Premium yang masing-masing rangkaian memiliki 11 gerbong.

Sesuai rencana, enam rangkaian kereta api tersebut akan siap dioperasikan pada 14 Juni 2017. Dengan jumlah tersebut, diharapkan akan mampu menambah kapasitas penumpang hingga 4.500 orang pada masa angkutan lebaran mendatang.

Cholik menjelaskan INKA saat ini juga sedang mengerjakan proyek pengadaan 438 unit kereta berbagai tipe pesanan dari KAI.

Pengadaan 438 kereta tersebut merupakan upaya KAI untuk melakukan peremajaan sarana kereta api yang dimilikinya, kata dia. 

Penyerahan pada tahun 2017 direncanakan sekitar 100 unit, sedangkan sisanya akan diselesaikan pada tahun 2018, katanya.

Untuk mengerjakan proyek tersebut, INKA telah mendapat pendanaan dari sindikasi PT Bank Mandiri (Persero), Tbk dan PT Sarana Multi Infrastruktur senilai Rp1,69 triliun.

Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia (SDM) PT INKA Mohammad Nur Sodiq mengatakan pendanaan tersebut merupakan bentuk sinergi BUMN dalam rangka mendukung penguatan infrastruktur kereta api yang menjadi program prioritas pemerintah. 

"Pendanaan sindikasi tersebut merupakan bagian dari kebutuhan "funding" PT INKA (Persero), dimana pada tahun 2017 membutuhkan pendanaan hingga Rp7 triliun," kata Sodiq. 

Sisi lain, INKA saat ini juga sedang menyelesaikan pembuatan 10 rangkaian KRL Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) serta delapan rangkaian LRT untuk kegiatan Asian Games di Palembang.

Sedangkan di pasar luar negeri, INKA sedang menyelesaikan proses kontrak untuk ekspor 50 kereta penumpang "Broad Gauge" (BG) dan 200 kereta penumpang "Meter Gauge" (MG) ke Bangladesh yang didukung dengan pendanaan program "National Interest Account" (NIA). Hal membanggakan lainnya, INKA sedang melakukan negosiasi untuk memenuhi kebutuhan kereta api di negara-negara benua Afrika. (skd)