BPBD: Sungai Palu Perlu Dinormalisasi

id sungai

BPBD: Sungai Palu Perlu Dinormalisasi

Alat berat digunakan untuk mengeruk sungai yang mengalami pendangkalan di bawah Jembatan Kuning Palu, Sulteng, Jumat (12/7). Pengerukan itu selain untuk melancarkan arus air sungai, juga untuk mencegah tergerusnya tiang jembatan tersebut. (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Palu, (antarasulteng.com) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu Presly Tampubolon mengatakan Sungai Palu perlu dinormalisasi untuk mengantisipasi banjir.

"Sungai Palu sudah mengalami pendangkalan cukup serius, sehingga perlu dilakukan pengerukan," katanya, di Palu, Jumat.

Ia menyatakan pendangkalan terjadi khususnya di muara sungai.

Karena itu, instansi terkait perlu melakukan koordinasi untuk kegiatan normalisasi di Sungai Palu, sungai yang membelah ibu kota Provinsi Sulteng.

Sungai Palu setiap banjir kiriman sering airnya meluap hingga ke permukiman penduduk yang ada di sepanjang bantaran sungai tersebut.

Seperti terjadi pada beberapa hari lalu, banjir kiriman menyebabkan air sungai itu meluap dan merendam ratusan rumah penduduk pada enam kelurahan.

Enam kelurahan yang digenangi banjir, antara lain Tatura Selatan, Lolu Utara, Besusu, Ujuna, Kampung Baru, dan Kelurahan Nunu.

Akibat banjir, air sungai melewati tanggul pengaman di sisi kiri dan kanan sungai diduga akibat terjadi pendangkalan di muara sunngai.

Karena itu, pemerintah melalui dinas terkait perlu melakukan normalisasi agar terhindar dari bencana banjir.

Presly menambahkan bahwa tidak ada lagi warga Palu yang mengungsi karena rumah mereka terendam banjir. "Semua warga sudah kembali ke rumah masing-masing karena air tidak lagi mengenanginya," kata dia pula.

BPBD dan Dinas sosial Kota Palu usai banjir sudah menyalurkan berbagai bantuan, termasuk tenda dan bahan-bahan makanan yang dibutuhkan masyarakat.

Sungai Palu selama ini rawan banjir kiriman, karena ada beberapa anak sungai yang menyatu dengan Sungai Palu, antara lain Sungai Sombe Lewara, Sungai Kawatuna, dan Sungai Laoswani. (skd)