Pemprov Sulteng Awasi Harga Daging Hadapi Lebaran

id daging

Pemprov Sulteng Awasi Harga Daging Hadapi Lebaran

Ilustrasi (antaranews)

Palu,  (antarasulteng.com) - Pemprov Sulawesi Tengah rutin mengawasi ketersediaan dan harga pangan khususnya daging di pasaran menghadapi puasa dan Lebaran dimana permintaan masyarakat dipastikan meningkat.

"Kami terus mengawasi perkembangan stok dan harga daging di pasaran setempat," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Perkebunan dan Peternakan Sulteng, Sitti Wahdaniah di Palu, Selasa.

Ia mengatakan hingga kini harga daging sapi masih normal dan stok cukup memadai.

Menurut dia, Sulteng selama ini tidak pernah mengimpor daging sapi karena daerah ini merupakan salah satu sentra produksi ternak sapi di Pulau Sulawesi.

Populasi ternak sapi di Sulteng setiap tahunnya mengalami peningkatan cukup menggembirakan.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Sulteng dijamin bisa dengan produksi lokal.

Bahkan sejak dahulu sampai sekarang ini, sebagian produksi ternak sapi potong Sulteng diantarpulau para pedagang ke sejumlah provinsi, termasuk ke Kaltim.

Namun, kata dia, kegiatan antarpulau ternak sapi mendapat pengawasan ketat dari pemerintah daerah dan hanya diizinkan sapi jantang.

"Khusus sapi betina tidak diperbolehkan untuk diantarpulaukan. Termasuk dikonsumsi masyarakat Sulteng," kata dia.

Karena itu, semua pintu keluar untuk perdagangan antarpulau dijaga ketat petugas.

Menghadapi hari raya Idul Fitri 2017 ini, masyarakat tak perlu khawatir kekurangan daging, sebab stok yang ada cukup memadai.

"Populasi ternak sapi Sulteng 2017 ini sekitar 400 ribu ekor," kata dia.

Pantauan ANTARA di tiga pasar tradisional di Kota Palu yakni Masomba, Bambaru dan Manonda, harga daging sapi normal berkisar Rp110.000/kg.

Sementara daging ayam Rp25.000/kg.

Menurut para pedagang, stok daging sapi maupun ayam cukup aman karena Sulteng merupakan daerah penghasil ternak sapi sehingga untuk kebutuhan Lebaran tidak ada masalah.

"Stok ternak sapi di Sulteng cukup banyak," kata Syahril. (skd)