Legislator Salurkan Bantuan Korban Banjir Di Tolitoli

id banjir

Legislator Salurkan Bantuan Korban Banjir Di Tolitoli

tinjau sekolah : Seorang anggota DPRD Provinsi dari Fraksi PDI Perjuangan, Matindas J Rumambi emeninjau warga korban banjir bandang di Tolitoli. Ini salah satu sekolah SMP Negeri Tolitoli yang diterjang banjir pada 03 Juni 2017. (Foto/Antara/Anas Masa)

Menurut dia, solusi yang harus dilakukan segera oleh Pemerintah Daerah Tolitoli adalah melakukan normalisasi daereh aliran sungai (DAS) di Sungai Tuweley.
Palu, (antarasulteng.com) - Seorang anggota legislator DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Matindas J Rumambi ikut peduli terhadap para korban banjir bandang di Kabupaten Tolitoli yang diwujudkan dengan menyalurkan bantuan berupa berbagai bahan yang dibutuhkan.

"Saya merasa sangat prihatin melihat kondisi warga korban banjir banjir bandang di Tolitoli yang rata-rata mereka butuh bantuan logistik berupa bahan makanan, pakaian, peralatan rumah tangga, termasuk air bersih," katanya via telepon dari Tolitoli, Rabu.

Ia mengatakan saat ini mereka paling membutuhkan air bersih karena jaringan pipa milik PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) yang selama ini menjadi satu-satunya sumber air masyarakat di beberapa wilayah di Kabupaten Tolitoli, seluruhnya rusak akibat diterjang banjir bandang yang terjadi pada 3 Juni 2017.

Matindas berharap keadaan para korban banjir tersebut segera mendapat perhatian semua pihak, termasuk kalangan legislator dan para pengusaha untuk bisa menyalurkan bantuan agar beban dan penderitaan mereka sedikitnya menjadi berkurang.

"Mereka itu kan saudara kita juga yang perlu dibantu," kata Sekretaris Umum Partai PDI Perjuangan Provinsi Sulteng yang juga salah satu anggota DPRD dari Fraksi PDIP dapil Kota Palu.

Berbagai bantuan yang disalurkan kepada warga korban banjir di Tolitoli antara lain air mineral (aqua) sebanyak 700 dos, 150 bungkus supermie dan masker 25.000.

Menurut dia, solusi yang harus dilakukan segera oleh Pemerintah Daerah Tolitoli adalah melakukan normalisasi daereh aliran sungai (DAS) di Sungai Tuweley.

Sungai Tuweley, kata dia akibat sedimentasi, terjadi pendangkan sehingga perlu kegiatan normalisasi guna mengantisipasi terjadinya banjir bandang seperti yang baru saja memporak-porandakan permukiman penduduk.

Pemkab Tolitoli juga perlu memikirkan untuk membuat bendungan dan mebangun tanggul pengaman di sisi kanan dan kiri sungai di sepanjang daerah permukiman warga.

Jika tidak, kata dia, saat curah hujan meningkat diatas normal, sewaktu-waktu banjir bandang bisa saja terjadi kembali mengobrak-abrik rumah warga dan fasilitas umum yang ada di Kota Tolitoli.(BK03)