40 tahun Toyota Kijang, perjalanan ekonomi sosial masyarakat Indonesia

id Kijang, Otomotif

40 tahun Toyota Kijang, perjalanan ekonomi sosial masyarakat Indonesia

Seorang pengunjung mengamati unit Toyota Kijang generasi pertama produksi 1977 yang dipamerkan di anjungan Toyota dalam pameran otomotif akbar Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015 di ICE BSD City, Tangerang, Kamis (20/8/2015). ((ANTARA News/Arina Suwanto))

Generasi pertama Kijang lahir pada Juni 1977 dan hingga kini populasinya di Indonesia telah melampaui angka 1.750.000 unit dan sejak 1987 telah memasuki pasar global.
Jakarta (antarsulteng.com) - Presiden Direktur PT Toyota Motors Manufacturing Indonesia, Warih Andang Tjahjono, menilai rekam jejak Toyota Kijang yang tahun ini memasuki usia 40 tahun mewakili perjalanan ekonomi dan sosial masyarakat Indonesia.

Lebih dari itu, perkembangan Toyota Kijang yang kini identik dengan jenama dagang Kijang Innova menjadi gambaran dari perkembangan industri otomotif, khususnya dalam hal kemampuan produksi komponen lokal.

"Jadi saya sih menggambarkan perkembangan Innova itu tentu saja perkembangan industri ya. Dari mulai local content 20-an persen hingga mencapai 80-an persen," kata Warih saat ditemui ANTARA News di Pabrik TMMIN Karawang, Jawa Barat, Senin (12/6) lalu.

"Tetapi selain itu, Kijang Innova juga bisa menggambarkan kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia, itu buat saya," ujarnya menambahkan.

Generasi pertama Kijang lahir pada Juni 1977 dan hingga kini populasinya di Indonesia telah melampaui angka 1.750.000 unit dan sejak 1987 telah memasuki pasar global.

Meski berembrio sebagai Basic Utility Vehicle (BUV) yang tak lain mengusung fungsi kendaraan angkutan barang, sejak 1982 Kijang bertransformasi sebagai kendaraan serbaguna khususnya sebagai kendaraan keluarga alias Multi Purpose Vehicle (MPV).

Belakangan, Kijang bahkan naik kelas di segmen MPV yang tak lagi paling bawah alias tergolong Medium MPV, setelah hadirnya Toyota Avanza sebagai mobil Low MPV yang menjangkau konsumen lebih luas.

Tak selalu mulus

Warih yang mengaku baru ikut terlibat dalam produksi Toyota Kijang mulai generasi ketiga, yang mulai mengaspal medio tahun 1986, menilai perjalanan Kijang meski terlihat gemerlap dengan segala pencapaiannya hingga memasuki usia kepala empat tak selalu mulus.

Inovasi yang terus dikembangkan Toyota Indonesia terhadap Kijang tak jarang menimbulkan kekhawatiran bagaimana penerimaan dari konsumen, khususnya di pasar domestik.

"Dulu kalau melihat, perubahannya kan cukup ekstrem. Terutama misalnya membandingkan generasi I ke ke generasi IV atau generasi V, itu kan changing point-nya besar. Sempat terpikir bagaimana acceptance dari customer sebetulnya," kata Warih.

Terlebih lagi, ketika Kijang bertransformasi menjadi Avanza untuk segmen Low MPV dan Kijang Innova untuk segmen Medium MPV.

"Waktu kita perkenalkan Innova dengan Avanza, ada sedikit lah penurunan volumenya Kijang Innova. Namun waktu ke generasi keenam dan sekarang pasarnya masih stabil di kisaran 4.000-5.000 unit per bulan," kata Warih.

Hal itu diperkuat dengan data penjualan wholesale Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) di caturwulan I 2017 (Januari-April), Kijang Innova telah terjual sebanyak 18.154 unit atau rata-rata 4.538,5 unit per bulan, dengan bulan Maret sebagai puncak penjualan sementara dengan angka 5.429 unit.

Meskipun angka tersebut menempatkan Kijang Innova berada di bawah Avanza serta LCGC tujuh penumpang, Calya, namun kedua produk tersebut tak akan hadir tanpa jalan yang dibukakan oleh Kijang di Indonesia.

Kenaikan kelas Kijang Innova, kata Warih, memperlihatkan bahwa perkembangan mobil tersebut mewakili perkembangan ekonomi masyarakat Indonesia.

"Artinya gimana ya, dulu pada generasi II sekalipun yang bisa beli hanya some certain person lah. Sekarang juga seperti itu kan," kata Warih.

"Artinya, orang-orang yang mampu membeli itu growing up lah. Jadi kalau saya sih berharap perkembangan Kijang Innova nanti selaras dengan perkembangan ekonomi Indonesia." ujarnya menambahkan.

"Jadi mungkin generasi VII nanti Kijang Innova akan semakin canggih, di saat bersamaan ekonomi kita juga bertambah maju," pungkas Warih.***