Jakarta (antarasulteng.com) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa pagi, bergerak menjadi Rp13.363 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.398 per dolar Amerika Serikat (AS).
"Kurs rupiah mulai stabil dengan kecenderungan menguat, sejalan dengan mata uang di kawasan Asia terhadap dolar AS," kata ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta di Jakarta, Selasa.
Rangga Cipta menambahkan bahwa imbal hasil surat utang negara (SUN) juga terlihat mulai membaik setelah sebelumnya sempat direspons negatif pasar. Aset berdenominasi rupiah yang diminati turut menopang rupiah.
Di sisi lain, lanjut dia, proyeksi pasar terhadap data inflasi Amerika Serikat yang cukup pesimistis menambah faktor negatif bagi dolar AS sehingga cenderung mengalami depresiasi terhadap mata uang dunia.
Kendati demikian, Rangga mengatakan bahwa penguatan rupiah dapat tertahan seiring dengan perubahan asumsi makro yang diusulkan pemerintah, salah satunya mengenai nilai tukar.
"Asumsi nilai tukar yang diusulkan menjadi Rp13.400 per dolar AS untuk 2017," katanya.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan, laju harga minyak mentah dunia yang relatif stabil turut menjaga rupiah untuk bergerak di area positif.
"Minyak relatif stabil di kisaran 44-46 dolar AS per barel meski masih dibayang-bayangi aktivitas pengeboran yang tinggi di Amerika Serikat," kata Reza. (skd)
Berita Terkait
Kurs rupiah pada Kamis rebound karena aksi profit taking
Kamis, 18 April 2024 9:38 Wib
Ekonom: Pemerintah jaga pertumbuhan ekonomi dukung stabilitas rupiah
Selasa, 16 April 2024 10:50 Wib
Layanan bersama penukaran uang di Palu
Selasa, 2 April 2024 19:23 Wib
Bank Indonesia libatkan 13 perbankan layani penukaran uang di Sulteng
Selasa, 2 April 2024 12:25 Wib
Bank Indonesia: Realisasi layanan penukaran rupiah capai Rp75 triliun
Kamis, 28 Maret 2024 11:40 Wib
Rupiah turun karena data pesanan barang tahan lama AS yang lebih baik
Rabu, 27 Maret 2024 9:52 Wib
Rupiah merosot dipicu sentimen suku bunga kebijakan AS
Selasa, 26 Maret 2024 9:51 Wib
Rupiah melemah dipengaruhi sentimen domestik terkait inflasi Indonesia
Selasa, 5 Maret 2024 15:47 Wib