Suami nenek Rohaya akan dapat KTP

id mensos

Suami nenek Rohaya akan dapat KTP

Pasangan Nenek Dan Pemuda Beda 55 Tahun. Nenek Rohaya (71 tahun) bersama suaminya Slamet (16 tahun) berpose di Lobi Hotel Batiqa Palembang,Sumsel, Selasa (11/7/2017). Pasangan suami istri asal Desa Karang Endah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumsel yang terpaut 55 Tahun itu menjadi viral di dunia

Baturaja (ANTARA News) - Slamet, pemuda berusia 16 tahun yang menikah dengan Rohaya (71) pekan lalu, akan mendapatkan kartu tanda penduduk elektronik, karena meskipun belum genap berusia 17 tahun, dia sudah berstatus sebagai kepala keluarga.

"Kami akan membantu proses pembuatan KTP-Elektronik untuk Slamet dan nenek Rohaya pasangan beda usia itu," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Ogan Komering Ulu (OKU), Ajahari, melalui Kabid Pencatatan Kependudukan, Rasidi Markan di Baturaja, Senin.

Menurut dia, kalau dari segi usia, Selamet, warga Desa Karang Endah Kecamatan Lengkiti tersebut belum bisa melakukan perekaman untuk mendapat KTP Elektronik, namun karena kini sudah menikah maka wajib melakukan perekaman KTP. 

Rasidi mengatakan, pihaknya sudah menghubungi pemerintah Desa Karang Endah untuk membantu pengurusan dokumen kependudukan bagi pasangan Slamet-Rohaya. 

"Kemarin kita sudah sampaikan ke petugas registrasi desa untuk membantu mereka mengurus dokumen kependudukan (KK dan KTP), karena jika tidak segera diurus dikhawatirkan datanya tenggelam," ujar Rasidi.

Meskipun demikian katanya, untuk kelengkapan administrasi pemembuatan Kartu Keluarga (KK) dan KTP, Rohaya dan Selamet harus melengkapi dokumen pendukung, seperti buku nikah.

Ia mengatakan, hal tersebut bukan hanya berlaku bagi pasangan Rohaya dan Selamet saja, bagi warga yang sudah menikah meskipun belum cukup usia 17 tahun sudah wajib memiliki KTP Elektronik.

"Kami siap melayani dan membantu masyarakat yang memang sudah berhak mendapat KTP, kebetulan pasangan Rohaya-Selamet ini salah satunya masih di bawah umur," ungkap Rasidi.

Ia menambahkan, untuk menghindari tenggelamnya data kependudukan, pihaknya mengimbau masyarakat untuk melakukan perekaman KTP, supaya data tidak terhapus oleh server pusat.