Menlu akan lakukan pertemuan bilateral dengan Laos

id menlu

Menlu akan lakukan pertemuan bilateral dengan Laos

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (ANTARA /M Agung Rajasa)

Jakarta (antarasulteng.com) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Laos Saleumxay Kommasith pada 27 Juli untuk membahas peningkatan kerjasama bilateral antar kedua negara.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir dalam press briefing di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa kedua menlu akan melakukan pertemuan bilateral dalam kerangka JCBC atau komisi bersama untuk kerjasama bilateral.

Laos dan Indonesia akan melakukan pertemuan bilateral dalam kerangka JCBC untuk kelima kalinya dalam kunjungan Menlu Laos pekan depan.

Pertemuan tersebut juga diselenggarakan untuk merayakan 60 tahun hubungan bilateral antara Indonesia dan Laos.

"Beberapa isu yang menjadi perhatian dalam pertemuan JCBC ini antara lain mengenai kerjasama di bidang politik dan pertahanan dan keamanan, dan juga tentunya paling penting di bidang ekonomi walaupun saat ini dalam kerjasama ekonomi masih banyak potensi yang bisa dikembangkan," kata Arrmanatha. 

Dalam kunjungannya ke Indonesia dari 26-29 Juli 2017, Menlu Laos dijadwalkan untuk mengunjungi Pabrik Pupuk Kujang karena Indonesia sedang menggarap kerjasama untuk mengimpor potasium dari Laos.

Direktur Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri Denny Abdi mengatakan Pupuk Kujang membutuhkan 70 ribu ton potasium setiap tahunnya dan selama ini Indonesia mengimpor potasium dari Kanada dan Rusia.

"Ada potensi cukup besar di Laos. Kalau bisa digarap harganya bisa 30 persen lebih murah karena jaraknya dekat," kata Denny.

Saat ini Indonesia telah melakukan uji coba impor 500 ton potasium dari Laos.

Selain itu, Kemlu lewat Pusdiklat Kemlu telah melakukan pelatihan diplomatik kepada para diplomat-diplomat dari negara-negara sahabat dan Laos pun secara rutin mengirimkan perwakilannya utuk berpartisipasi dalam pelatihan tersebut.

Menlu Laos juga akan dijadwalkan untuk melihat fasilitas-fasilitas yang dimiliki pusat pelatihan tersebut untuk peningkatan kerjasama ke depan, kata Denny.(skd)