Warga Serbu Pasar Murah Di Kantor Kejati Sulteng

id pasar

Warga Serbu Pasar Murah Di Kantor Kejati Sulteng

pasar murah:Kejakasaan-Bulog gelar pasar murah (foto Anas Masa)

Palu,(antarasulteng.com)   Warga yang kebanyakan ibu rumah tangga dan PNS dalam dua hari terakhir ini menyerbu lokasi pasar murah yang digelar Kejaksaan Tinggi bekerja sama Perum Bulog Sulawesi Tengah.

Pantauan ANTARA, Selasa, warga cukup antusias membeli berbagai jenis kebutuhan sehari-hari yang dijual di pasar murah.

"Kegiatan ini sangat membantu warga, terutama mereka dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah karena bisa membeli beberapa kebutuhan pangan dan barang lain dengan harga murah," kata Ny Murni, seorang warga yang tinggal di kawasan itu.

Ia mengaku harga semua jenis pangan dijual Bulog dengan harga miring, misalkan gula pasir hanya dijual Rp12.000/kg, beras kualitas terbaik Rp9.000/kg, bawang putih Rp22.500/kg, bawang merah Rp25.000/kg, cabai rawit Rp35.000/kg, minyak goreng Rp12.000/kg, telur ayam Rp34.000/rak.

Sementara di pasar-pasar tradisional di Palu, kata Ny Murni, beras jenis premium berkisar Rp11.000/kg, gula pasir Rp13.000/kg dan bawang putih Rp40.000/kg.

Hal senada juga disampaikan Ny Mince, salah seorang PNS golongan II pada salah satu kantor Pemprov Sulteng. Ia mengatakan senang adanya pasar murah tersebut.

"Saya membeli beberapa jenis pangan yang dijual di pasar murah itu," katanya.

Sementara Kepala Bidang Komersil Perum Bulog Sulteng, Djabiruddin mengatakan ada tujuh komoditi pangan yang dijual di pasar murah antara lain beras, bawang merah, bawang putih, gula pasir, telur ayam, minyak goreng, cabai rawit.

Baru ada tujuh dari 11 komoditi pangan yang ditugaskan pemerintah yang telah direalisasikan penjualannya oleh Perum Bulog Sulteng.

Ke depan, akan menyusul komoditi pangan lainnya untuk ditangani Bulog.

Bulog Sulteng juga telah merekrut sekitar 600 unit sahabat rumah pangan kita (RPK) tersebar di 13 kabupaten dan kota di Sulteng. Juga bermitra dengan para pengecer yang selama ini berjualan di pasar-pasar tradisional.(BK03)