Sulteng Kampanyekan Anti Kekerasan Terhadap Anak

id dp3a

Sulteng Kampanyekan Anti Kekerasan Terhadap Anak

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulteng Norma Mardjanu menyampaikan materi pada kampanye anti kekerasan terhadap anak di Auditorium IAIN Palu, Selasa (25/7) siang. (Amat Radinov)

Palu, (Antarasulteng.com) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengampanyekan kegiatan antikekerasan terhadap anak dan narkoba melalui sebuah seminar di Auditorium IAIN Palu, Selasa.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulawesi Tengah Siti Norma Mardjanu mengemukakan kampanye tersebut sebagai bentuk komitmen pemprov mengakhiri kekerasan terhadap anak dan melindungi anak dari bahaya narkotika segala macam jenis.

"Kampanye ini kami lakukan dengan tujuan melindungi generasi muda khususnya anak usia 0-17 tahun," kata Norma.

Seminar yang digelar DP3A ini menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya Rektor IAIN Palu Prof Dr H Zainal Abidin MAg, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulteng Brigjend Pol Tagam Sinaga.

Pelaksana Danlanal Palu Mayor Laut R Deni Nugraha Ramdani, pejabat Polda Sulteng, Korem 132/Tadulako dan Kepala LKBN Antara Biro Sulteng.

Para narasumber menyampaikan materi terkait peran masing-masing dalam mengakhiri kekerasan terhadap anak serta bahaya narkoba, mulai dari sudut agama dan budaya, kebijakan pemerintah daerah, penegakkan hukum, serta kampanye melalui media massa.

"Narasumber ini semuanya hadir dan memaparkan materinya yang diikuti oleh peserta yang didominasi oleh siswa-siswi tingkat SMA sederajat," ujarnya.

Ia menguraikan kampanye antikekerasan terhadap anak dan narkoba juga sebagai bentuk sosialisasi lewat media mengenai dampak buruk kekerasan terhadap anak dan penyalahgunaan narkoba.

"Ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangka memperingati hari anak nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli. Puncak pelaksanaan peringatan akan berlangsung tanggal 30 Juli di Kota Palu," ujarnya.

Kampanye antikekerasan terhadap anak dan narkoba ini diikuti oleh forum anak, pegawai dari masing-masing OPD pemerintah Kota Palu dan Sulawesi Tengah, akademisi, TNI dan Polri, BNN, mahasiswa dan jurnalis.