Petani Morowali Utara Keluhkan Harga Karet Tidak Menentu

id karet

Petani Morowali Utara Keluhkan Harga Karet Tidak Menentu

ilustrasi (antara)

Morowali Utara, Sulteng, (antarasulteng) - Petani di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah mengeluhkan harga komoditas karet di daerah itu dalam dua bulan terakhir ini berfluktuasi.

"Harga karet di tingkat pengumpul tidak menentu," kata Yuswan Mangkinda, salah seorang petani di Desa Po`ona, Kecamatan Lembo Raya, Kabupaten Morowali Utara, Rabu.

Ia mengatakan harga karet setiap hari bisa berubah-rubah. Hari ini harganya bisa naik, dan besok harga karet bisa turun lagi.

Kondisi ini tentu akan sangat merugikan para petani di wilayah tersebut yang selama ini banyak menggantungkan hidup mereka dari hasil perkebunan.

Karet merupakan komoditas unggulan para petani di Kecamatan Lembo dan Lembo Raya.

Karena itu, petani menjadi sangat terpukul jika harga karet anjlok. Dan sebaliknya, jika harga karet membaik akan menguntungkan petani.

Hal senada juga disampaikan James, seorang petani di Desa Lawangke, Kecamatan Lembo Raya. Ia juga membenarkan harga karet di tingkat pengumpul tidak stabil.

Selain tidak stabil, pembelian pengumpul juga berbeda-beda antara satu dengan lainnya.

Dia mengaku saat ini pembeli karet semakin bertambah dan kebanyakan pengumpul datang dari Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng.

Para pengumpul dari Palu, kata dia, rata-rata punya orang-orang yang menjadi perpanjangan tangan mereka untuk membeli karet produksi petani.

Harga karet di wilayah itu pernah naik mencapai harga tertinggi Rp20 ribu/kg.

Data Dinas Perkebunan Sulteng menyebutkan luas areal kebun karet di Morowali Utara sekitar 17 ribu hektare dengan produksi pertahun sekitar 176 ribu ton. Jumlah petani karet di daerah itu mencapai sekitar 8.000 orang.