Palu, (antarasulteng.com) - Sejumlah warga di Palu, Sulawesi Tengah meminta Satgas Pangan di daerah ini untuk mengusut tuntas beras bercampur plastik yang dijual pada salah satu kios di kota ini.
"Beras bercampur plastik bila dikomsumsi akan membahayakan kesehatan," kata Rudi, seorang warga, di Palu, Rabu.
Satgas Pangan, kata dia, perlu menyelidiki sampai tuntas kasus tersebut.
Masalahnya, beras merupakan makanan pokok masyarakat sehingga perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah.
"Kita semua berharap beras bercampur butiran plastik yang ditemukan itu, bukan karena ada unsur kesengajaan dari orang-orang tak bertanggungjawab," katanya pula.
Hal senada juga disampaikan Ny Fatimah, warga di bilangan Jalan Hang Tua, Kecamatan Palu Timur.
Ibu rumah tangga itu juga mendesak pihak terkait seperti Satgas Pangan dan Dinas Perindustran dan Perdagangan, serta tim Terpadu Pengendalian Inflansi Daerah (TPID) setempat untuk menindaklanjutinya.
Ketua Satgas Pangan Sulteng AKBP Teddy Salawati, Kasubdit I Industri-Perdagangan Ditreskrimsus Polda Sulteng mengatakan bahwa pada Senin (24/7) sore, pihaknya menerima informasi dari masyarakat adanya beras yang dikonsumsi mereka bercampur plastik.
Setelah menerima laporan, tim Satgas Pangan Sulteng langsung bergerak ke lapangan di bilangan Jalan Otista, Kecamatan Palu Timur pada Senin malam sekitar pukul 20.00 WITA.
Menurut pemilik kios yang menjual beras itu, beras yang dijualnya dibeli dari salah satu pedagang beras di Kota Palu.
Tim Satgas Pangan langsung menindak lanjutinya dengan mendatangi pedagang beras yang berdomisili di Kecamatan Palu Barat.
Pedagang beras yang enggan disebut namanya itu mengaku menjual beras tersebut, tetapi sama sekali tidak mengetahui adanya beras yang bercampur butiran plastik tersebut.
"Sudah puluhan tahun saya berdagang beras dan baru kali ini ada beras seperti itu," katanya lagi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng Abubakar Almahdali yang dikonfirmasi via telepon mengimbau warga untuk tetap tenang karena ada Satgas Pangan yang akan melakukan pengusutan lebih lanjut.
Menurut dia, beras bercampur plastik atau bahan lainnya bisa saja terjadi secara tidak sengaja apalagi jika lantai jemur gabah tidak dibersihkan terlebih dahulu. (skd)
Berita Terkait
Bulog salurkan satu ton beras penuhi kebutuhan pangan masyarakat Kabupaten Sigi
Kamis, 25 April 2024 13:11 Wib
Lima produk dari Sulteng masuk kekayaan intelektual Indikasi Geografis
Selasa, 9 April 2024 14:33 Wib
Pemprov-Sulteng ajak manfaatkan lahan sawah tingkatkan produksi beras
Selasa, 9 April 2024 13:14 Wib
Pemkab Sigi pastikan stok beras menjelang Idul Fitri mencukupi
Senin, 8 April 2024 16:43 Wib
Basnaz Palu salurkan bantuan beras ke tenaga honorer Rumah Sakit Anutapura
Rabu, 3 April 2024 17:52 Wib
Bantuan beras untuk pemulung di TPA Kawatuna Palu
Selasa, 2 April 2024 19:19 Wib
Pasar murah sembako di Palu
Senin, 1 April 2024 21:20 Wib
Disperindag Sulteng gandeng Bulog sediakan 10 ton beras pada pasar murah
Senin, 1 April 2024 11:42 Wib