Palu, (antarasulteng.com) - Direktur Rumah Sakit Anutapura Palu, dr. Ruslan mengungkapkan hingga saat ini terdapat sekitar 800 orang tenaga honorer di rumah sakit yang yang dipimpinnya dari 1.300 karyawan yang ada.
"Hanya sekitar 500 orang merupakan pegawai negeri sipil (PNS)," katanya yang dihubungi dari Palu, Jumat.
Dari sekitar 800 orang itu, sebagian merupakan tenaga karyawan yang dibiayai oleh Badan Layanan Umum (BLU). Karena mereka yang dibiayai oleh BLU itu, memiliki kontrak kerja dengan pihak rumah sakit.
"Ke depan kami berupaya untuk mengangkat tenaga honorer menjadi tenaga BLU, tetapi harus dengan kontrak kerja," katanya.
Mereka yang masih dengan status tenaga honorer yang sebagian besar merupakan peraawat dan bidan itu, dibayar sebesar Rp600 ribu per bulan, sesuai dengan peraturan daerah, ditambah lagi jasa medik yang besarnya tergantung berapa banyak pelayanan yang dilakukan kepada pasien.
"Jika jumlah honor ditambahkan jasa medik, angka yang didapatkan di atas upah minimun yang telah ditetapkan pemerintah," ujarnya.
Menurut Ruslan, kendala yang dialami selama ini terkait dengan tenaga honorer yakni tidak adanya kepuasan dari mereka. Hampir setiap saat kata dia, selalu mengeluh karena merasa tidak cukup. Tetapi kalau dibandingkan dengan instansi lain, jauh lebih berlimpah penghasilannya di RS Anutapura.
"Jadi ini merupakan sifat kemanusian kita, kami berikan segitu kurang, lebih juga kurang. Tetapi mau dikeluarkan juga mereka marah, karena kalau ditempat lain, upah yang didapatkan di Anutapura lebih besar dari tempat lain," tuturnya.
Ruslan memastikan bahwa rumah sakit yang dipimpinnya tidak ada tenaga perawat yang bekerja dengan sistem sukarela atau bekerja rela tidak dibayar.
"Memang ada sejumlah perawat yang masuk rela untuk tidak dibayar, tetapi setelah bekerja mereka kemudian menuntut untuk dibayarkan," ujarnya.
Namun bagi Ruslan pihaknya juga tidak diperbolehkan mempekerjakan tenaga Sukarela saat ini.
Beberapa waktu lalu, Forum Komunikasi Perawat Honorer Indonesia (FKPHI) Sulawesi Tengah dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sulteng merilis data jumlah perawat non PNS secara keseluruhan di Sulteng sebanyak 2.778 perawat.
Jumlah itu terbagi dalam status tenaga kontrak sebanyak 999 orang, tenaga yang dibiayai APBD sebanyak 1.187 orang dan tenaga Sukarela sebanyak 592 orang. (skd)
Berita Terkait
Pappri Maluku minta pemerintah terapkan standarisasi honor musisi
Jumat, 10 Maret 2023 7:16 Wib
Honor nakes kontrak di Morut sempat tertunda telah dibayarkan
Minggu, 1 Mei 2022 16:54 Wib
Mendes PDTT akan naikkan honor pendamping lokal desa
Minggu, 6 Juni 2021 1:44 Wib
Honor umumkan ponsel pertama setelah pisah dari Huawei
Sabtu, 23 Januari 2021 20:37 Wib
Pendiri Huawei minta Honor menjadi pesaing terbesar pasca perpisahaan
Minggu, 29 November 2020 12:59 Wib
Honor rilis 9X Pro berkamera 48MP RAM 6GB
Kamis, 21 Mei 2020 10:54 Wib
Aturan baru dana BOS dan BOP jamin untuk pembayaran honor guru honorer
Minggu, 19 April 2020 10:47 Wib
DPRD Palu minta Pemkot bayar honor peserta program padat karya
Senin, 13 April 2020 16:24 Wib