Pemprov Sulteng Pertahankan Pengiriman Antarpulau Ternak Sapi

id sapi

Pemprov Sulteng Pertahankan Pengiriman Antarpulau Ternak Sapi

Ilustrasi Pengiriman sapi antar pulau (antaranews)

Palu,  (antarasulteng.com) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mempertahankan pengiriman antarpulau ternak sapi potong, terutama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kalimantan Timur.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Perkebunan dan Peternakan Pemprov Sulteng Sitti Wahdaniah di Palu, Rabu, mengatakan kegiatan itu sudah berlangsung sejak lama.

"Kami tetap pertahankan, bahkan meningkatkan antarpulau ternak ke provinsi itu," katanya.

Sejak beberapa tahun silam, pedagang di Palu setiap bulan rutin mengirim ternak sapi potong ke Kaltim karena Sulteng termasuk daerah penghasil ternak sapi di Pulau Sulawesi.

Sulteng setiap tahunnya, kata Sitti, mengirim ternak sapi potong ke Kaltim sekitar 11.000 ekor guna memenuhi kebutuhan pasar di provinsi tersebut.

Namun demikian, antarpulau ternak mendapat pengawasan ketat dari Pemprov Sulteng yang hanya mengizinkan pengiriman ternak sapi jantan.

Pemprov Sulteng melarang keras sapi betina diantarpulaukan maupun disembelih untuk dijadikan daging segar dan dijual di pasar-pasar tradisional di daerah itu.

Larangan dimaksud antara lain untuk meningkatkan populasi ternak sapi di Sulteng.

Kebijakan tersebut, kata dia, cukup berhasil karena populasi ternak sapi di Sulteng setiap tahunnya mengalami peningkatan cukup mengembirakan.

Misalnya pada tahun 2015, populasi ternak sapi di Sulteng baru sekitar 200.000 ekor, meningkat menjadi sekitar 300.000 pada 2016 dan 2017 ini ditargetkan meningkat lagi menjadi sekitar 400.000 ekor.

"Saya optimistis target populasi sebanyak itu, akan terealisasi 100 persen. Bahkan bisa melebihi," kata dia.

Gubernur Sulteng H Longki Djanggola menargetkan pada 2021 populasi ternak sapi di provinsi itu bisa mencapai satu juta ekor. (skd)