Sulteng Laksanakan Siwab Di Banggai Laut

id sapi

Sulteng Laksanakan Siwab Di Banggai Laut

sapi potong (antara)

Upaya itu dilakukan sebagai wujud komitmen pemerintah dalam mengejar swasembada sapi, yang ditargetkan pemerintah dapat tercapai pada tahun 2026 mendatang
Palu,  (antarasulteng.com) - Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) terus melakukan upaya percepatan swasembada daging dengan berbagai program, salah satunya melalui upaya khusus Setiap Induk Wajib Bunting (Siwab) di Kabupaten Banggai Laut.

Koordinator Program Siwab Kabupaten Banggai Laut, Nurhasan Modjo di Palu, Minggu, menjelaskan Upsus Siwab bertujuan mengoptimalkan penambahan populasi, dengan memaksimalkan tingkat kebuntingan pada induk ternak, yang sudah memenuhi syarat umur untuk bunting.

Selain itu, menyelaraskan konsep pemikiran dan pemahaman tentang kegiatan pembibitan ternak dan sebagai bahan evaluasi bagi para petugas lapangan, terhadap perkembangan perbibitan ternak dan agribisnis peternakan yang berdaya saing dimasa yang akan datang.

"Upsus Siwab mencakup dua program utama yaitu peningkatan populasi melalui Inseminasi Buatan (IB) dan Intensifikasi Kawin Alam (Inka)," ungkap Nurhasan.

Program tersebut kata dia, dituangkan dalam peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/Permentan/PK.210/10/2016 tentang Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting, yang ditandatangani Menteri Pertanian pada tanggal 3 Oktober 2016. Pelaksanaan Upsus ini mulai berlaku efektif sejak Januari 2017 di seluruh Indonesia.

Kata Hasan, di Kabupaten Balut, pihaknya telah melakukan diskusi dan sosialisasi dalam upaya peningkatan kualitas dan hasil dibidang peternakan, karena masih tergolong perdana melaksanakan program IB di daerah itu.

"Upaya itu dilakukan sebagai wujud komitmen pemerintah dalam mengejar swasembada sapi, yang ditargetkan pemerintah dapat tercapai pada tahun 2026 mendatang," ujarnya.

Keberhasilan program itu, juga merupakan parameter keberhasilan pembangunan peternakan di Sulteng, karena salah satu tujuannnya adalah meningkatkan kesejahteraan peternak.

Namun, kata Hasan, dari pendampingan dan pengawalan program itu, pihaknya menyimpulkan masih banyak kendala yang ditemui dalam rangka menyukseskan program tersebut. Kendala itu antara lain, penerapan prinsip-prinsip pembibitan pada ternak potong di Balut, belum dilaksanakan dengan baik.

Kemudian jumlah petugas inseminator hanya satu orang, dari tujuh orang yang dibutuhkan.

Selanjutnya, soliasisasi kegiatan Upsus Siwab dan keterlibatan dinas terkait masih sangat rendah, sehingga animo masyarakat tentang IB 2017 masih kurang serta sarana dan prasarana IB yakni alat dan bahan tidak ada, khususnya container liquid 34 XT dan N2 cair. (skd)