Mengawal Distribusi Beras Subsidi Ke Lindu

id lindu

Mengawal  Distribusi Beras Subsidi  Ke  Lindu

Seorang tukang ojek yang membawa 150kg beras subsidi (rastra/beras untuk warga miskin) harus didorong warga saat mendaki di jalan menuju Lindu, salah satu kecamatan di Kabupaten Sigi yang belum memiliki jalan memadai. (Foto.ANTARA/Anas Masa)

Ongkos ojek adalah sebesar Rp60.000 per untuk 150 kg rastra, sedangkan ongkos penumpang adalah Rp80.000/orang.
Sigi, (antarasulteng.com) - Perum Bulog Sulawesi Tengah untuk pertama kalinya mengawal langsung penyaluran beras sejahtera (rastra) yang disubsidi pemerintah di Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi karena sebelumnya disalurkan hanya sampai Dusun Sadaunta, Kecamatan Kulawi.

Kepala Bidang Pengadaan dan Operasional Pelayanan Publik Perum Bulog Sulteng Bahar Haruna di lokasi titik distribusi rastra di Desa Tomado, Lindu, Selasa mengatakan jumlah penerima beras subsidi di Kecamatan Lindu lebih dari 300 kepala keluarga (KK).

Ia mengatakan penyaluran rastra di kecamatan tersebut baru sampai Juni 2017.

Keterlambatan itu karena jalan menuju Kecamatan Lindu hanya bisa ditempuh dengan menggunakan jasa tukang ojek sepeda motor dan terlambat pembayaran.

"Kita sudah sampaikan kepada camat setempat agar pembayaran jatah rastra mendapat perhatian serius karena Bulog dalam menyalurkan beras subsidi tersebut sebenarnya harus cash, Artinya begitu beras disalurkan langsung dibayar," katanya.

Lindu merupakan salah satu dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Sigi yang hingga hanya ditempuh dengan jalan kaki atau naik sepeda motor.

Jalan menuju sejumlah desa di Kecamatan Lindu masih belum memadai. Bahkan ada dua dusun di wilayah itu yakni Dusun Kanawu dan Sangali di Desa Olu hanya bisa dijangkau dengan perahu.

Selama ini penyaluran rastra di semua desa Kecamatan Lindu dilakukan di Dusun Sadaunta, Kecamatan Kulawi sesuai kesepakatan dengan pemerintah setempat.

Jatah rastra di lima desa di Kecamatan Lindu yaitu Puro`o, Langko, Tomado, Anca dan Olu dikirim hanya sampau Dusun Sadaunta. Selanjutnya, warga penerima rastra yang mengambil sendiri.

Namun untuk penyaluran rastra Juni 2017 yang baru disalurkan Agustus 2017 ini dikawal langsung oleh Perum Bulog Sulteng sampai di titik penerima raskin yaitu di Desa Tomado.

Jatah rastra Juni 2017 untuk masyarakat Kecamatan Lindu diangkut dengan ojek sepeda motor dari Dusun Sadaunta.

Ongkos ojek adalah sebesar Rp60.000 per untuk 150 kg rastra, sedangkan ongkos penumpang adalah Rp80.000/orang.

"Itu kalau kondisi normal. Artinya jalan tidak rusak," kata Kilat, seorang tukang ojek yang melayani Sadaunta-Tomada.

Tetapi dalam kondisi tertentu seperti musim hujan, karena jalannya licin dan rusak beras, biaya transportasi ojek naik hingga mencapai Rp100.000/orang. Ongkos angkut barang dengan ojek juga naik.

Untuk menuju Kecamatan Lindu, warar harus melewati jalan setapak kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) yang sisi kanan kiri banyak jurang dan tebing.

Selain Lindu, Kecamatan Pipikoro juga hanya bisa ditempuh dengan sepeda motor.

Sebelumnya tahun 2000-an, kedua kecamatan hanya bisa dijangkau dengan jalan kaki atau naik kuda. (BK03)