Legislator Dukung Upaya Presiden Bina Ideologi Pancasila

id nasdem

Legislator Dukung Upaya Presiden Bina Ideologi Pancasila

Anggota DPR RI daerah Pemilihan Sulawesi Tengah Ahmad M Ali. (dok.fb)

Palu,  (Antarasulteng.com) - Anggota Komisi III Bidang Hukum dan Perundang-undangan DPR RI Ahmad M Ali mendukung langkah Presiden Joko Widodo melakukan pembinaan ideologi Pancasila yang akan dicanangkan pada 11 Agustus di Istana Bogor.

"Pembinaan ini sangat baik, karena sesuai dengan kondisi bangsa hari ini. Akhir-akhir ini negara diperhadapkan dengan tantangan dari pihak-pihak tertentu yang ingin mengubah ideologi Negara yakni Pancasila," kata Ahmad M Ali saat dihubungi Antara dari Palu, Rabu.

Politisi Nasdem ini memandang langkah yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo sangat baik untuk mempertahankan Pancasila sebagai Ideologi Negara.

Hal itu, sebut dia, merupakan wujud nyata komitmen pemerintah menjaga dan mempertahankan ideologi Negara yang telah diperjuangkan oleh tokoh-tokoh sebelumnya.

"Pancasila sebagai ideologi Negara sangat penting dan sudah final. Pentingnya ideologi ini untuk menyatukan bangsa dalam bingkai NKRI yang kemerdekaannya sudah memasuki usia 72 tahun," ujarnya.

Menurut Ketua DPD Nasdem Sulteng itu, akhir-akhir ini ideologi Pancasila mendapat tantangan yang luar biasa dari dalam dan luar negeri.

Banyak faham, aliran dan organisasi yang berkembang di negara yang menganut demokrasi, yang kemudian menabrak atau memandang Pancasila tidak cocok digunakan sebagai ideologi dan landasan bernegara.

"Ini problem. Padahal perdebatan tentang ideologi negara telah selesai sejak dahulu saat negara ini didirikan," ujarnya.

Kata dia, keterlibatan dan perjuangan organisasi seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan beberapa organisasi lainnya yang mempertahankan Pancasila mestinya harus diikuti oleh organisasi lain.

"Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, ini yang mempersatukan kita dalam bingkai NKRI," sebutnya.

Ia mengaku belum mendapat informasi lebih lanjut mengenai rincian kegiatan di Istana Kepresidenan di Bogor. Namun, Ia memandang perlu melibatkan tokoh-tokoh agama, adat, masyarakat, pemuda dan pemerintah daerah di semua daerah di Indonesia pada kegiatan di Istana Bogor.

"Ini penting untuk mempersatukan masyarakat dari sabang hingga merauke dalam bingkai NKRI," terangnya.