Tiga Daerah Irigasi Sulteng Segera Direhabilitasi

id irigasi

Tiga Daerah Irigasi Sulteng Segera Direhabilitasi

Sebuah saluran irigasi teknis yang rusak (ANTARANews)

Palu,  (antarasulteng.com) - Sebanyak tiga daerah irigasi di bawah kewenangan pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah segera direhabilitasi tahun ini dengan anggaran sekitar Rp7,5 miliar.

Tiga daerah irigasi tersebut masing-masing daerah irigasi Gintu Kecamatan Lore Selatan Kabupaten Poso, daerah irigasi Air Terang di Kabupaten Buol dan daerah Irigasi Tolisu di Banggai.

"Harus kami rehab karena banyak saluran induk yang tertutup karena banjir," kata Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air Sulawesi Tengah Saliman Simanjuntak di Palu, Jumat.

Dia mengatakan rehabilitasi itu dilakukan hanya sebagian karena terbatasnya anggaran.

"Kalau kita rehab total, satu irigasi itu bisa mencapai puluhan miliar," katanya.

Tiga daerah irigasi tersebut memiliki potensi masing-masing irigasi Gintu seluas 1.136 hektare, irigasi Air Terang 1.028 hektare dan irigasi Tolisu 1.333 hektare.

"Ada juga beberapa daerah irigasi yang anggarannya Rp100 juta sampai Rp200 juta. Tapi itu biaya pemeliharaan rutin sehingga tidak masuk dalam kategori rehab," katanya.

Menurut Saliman, tiga daerah irigasi tersebut jika tidak segera direhabilitasi akan berdampak terhadap produksi pertanian di daerah ini karena fungsinya tidak lagi maksimal.

Dia mencontohkan, daerah irigasi Gintu sebagian salurannya sudah tertimbun endapan akibat aktivitas tambang di atas bendungan irigasi itu.

Bahkan kata Saliman, sebagian saluran di bagian bawah sudah rusak akibat galian tambang yang dilakukan masyarakat.

Saliman mengatakan akibat pertambangan liar yang tidak terkendali menyebabkan kerugian infrastruktur yang lebih besar sehingga beban biaya yang dikeluarkan pemerintah juga semakin besar.

"Padahal apa yang mereka peroleh dari galian tambang itu, mungkin tidak seberapa dibanding beban yang harus kita pikul sebagai dampak dari aktivitas mereka," katanya.

Menurut Saliman, dari 30 daerah irigasi yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi mengalami kondisi yang perlu segera dibenahi dengan dukungan anggaran dari pemerintah pusat.

"Daerah irigasi kita dalam kondisi baik itu baru sekitar 60 persen," katanya.

Saat ini di Sulawesi Tengah terdapat 484 daerah irigasi dengan luas potensial 161.636 hektare, namun luas fungsionalnya baru mencapai 109.508 hektare. Sementara yang belum fungsional masih mencapai 52.128 hektare.

Dari jumlah irigasi tersebut masing-masing enam daerah irigasi menjadi kewenangan pemerintah pusat, 33 daerah irigasi kewenangan provinsi (tiga diantaranya sedang dalam pengerjaan oleh Balai Sungai) dan 445 daerah irigasi menjadi kewenangan pemerintah kabupaten. (skd)