Sutaji, Kades Bukit Jaya harumkan nama Sulawesi Tengah

id Sutaji Banggai

Sutaji, Kades Bukit Jaya harumkan nama Sulawesi Tengah

Sutaji, Kepala Desa Bukit Jaya, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. (Antarasulteng.com/Istimewa)

Desa Bukit Jaya Juara I Lomba Desa tingkat Provinsi Sulteng tahun 2017, kelola APBDes Rp1,19 miliar.
Palu (Antarasulteng.com) - Wajahnya tampak berseri, senyum tak henti tersungging di bibirnya. Dari sebuah desa di pedalaman, kini ia bersiap terbang ke Jakarta untuk memenuhi undangan Presiden menghadiri Upacara Peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan RI di Istana Negara pada 17 Agustus 2017.

"Senang dan bangga bakal masuk Istana Negara. Insya Allah bisa bersalaman langsung dengan bapak Presiden Joko Widodo," kata Sutaji, Kepala Desa Bukit Jaya, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

Di sela-sela persiapannya berangkat ke Jakarta untuk menerima penghargaan sebagai salah satu desa teladan nasional 2017, Sutaji mengisahkan pengalamannya memimpin desa berpenduduk sekitar 1.600 jiwa yang umumnya berpendidikan SD itu.

33 tahun lalu, desa ini dinyatakan dalam kondisi terisolasi karena akses transporasi yang sangat terbatas bahkan sulit. Namun di tangan dingin seorang wiraswastawan itu, hanya dalam waktu enam bulan lamanya, nama Desa Bukit Jaya dikenal hingga ke tingkat Nasional sebagai salah satu desa peserta lomba desa tingkat nasional yang mewakili Provinsi Sulawesi Tengah.


"Alhamdulillah, Bukit Jaya membawa nama Sulteng masuk dalam peringkat lima dari 12 provinsi di Regional III Pulau Kalimantan dan Sulawesi," ungkap pria kelahiran Trenggalek, Jawa Timur, 4 Juni 1968 ini
.

Kesuksesan membawa nama Sulteng di tingkat Nasional merupakan buah perjuangan seluruh masyarakat Desa Bukit Jaya dengan rasa kebersamaan, rasa memiliki dan penuh semangat untuk maju.

"Ini merupakan amanat masyarakat, dan alhamdulillah dengan dukungan masyarakat sejumlah prestasi sejak awal tahun 2017, kami bisa ukir satu persatu," katanya.

Pria dua anak itu diangkat menjadi kepala desa berdasarkan SK Nomor 141/2286/BPMPD untuk masa jabatan 2016-2022.
 Bermodalkan pendidikan terakhir SMP, tidak membuat dia rendah diri untuk memimpin desa yang masih didominasi penduduk lulusan SD itu.

Saat ini terdapat 495 kepala keluarga (KK) atau 1.673 jiwa yang mendiami wilayah sekitar 2.500 hektare dengan luas lahan pertanian sekitar 1.500 hektar dan luas kawasan pemukiman 1.000 hektare. 

Selain itu Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Desa Bukit Jaya setiap tahun mengalami kenaikan yakni tahun 2015 sebesar Rp618 juta, menjadi Rp986 juta pada 2016 dan tahun 2017 naik menjadi Rp1,19 miliar.
   

Prestasi itu diawali saat bulan pertama dilantik menjadi kades, Bupati Banggai Herwin Yatim datang ke Desa Bukit Jaya untuk meresmikan jembatan yang dapat dilalui kendaraan roda empat. 

"Sebelumnya akses untuk masuk ke desa kami hanya melalui jembatan dengan kendaraan sepeda motor, jika ingin menggunakan mobil harus melewati sungai dengan aliran air yang deras," ungkapnya.


Lalu pada bulan Maret 2017 pihaknya mendapatkan apresiasi dari Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banggai sebagai pemecah rekor pencetak akta kelahiran dan kartu keluarga terbanyak di kabupaten penghasil minyak dan LNG di Sulteng itu.

Kemudian pada April 2017 pihaknya meraih juara pertama lomba desa se-Kabupaten Banggai berdasarkan Surat Keputusan Bupati Banggai Nomor 141/438/DPMD. Akhirnya di bulan Juni 2017, pihaknya mendapatkan kembali anugerah sebagai juara pertama lomba desa se-Provinsi Sulawesi Tengah.


Dia berharap pembinaan dari pemerintah baik kecamatan, kabupaten dan provinsi terus dilakukan terhadap desa dan aparat desa Bukti Jaya, sehingga hasil-hasil yang telah didapatkan saat ini bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan di masa mendatang.

"Kami masih memiliki tantangan untuk pembangunan sumber daya manusia (SDM) dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang ada di desa saat ini," ujar Sutaji.


Terkait prestasi itu, Kepala Dinas Pemberdayan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Sulawesi Tengah Hj. Maya Maliana Noor berharap prestasi yang telah didapatkan dapat ditingkatkan lagi terutama dalam pengelolaan dana desa.


"Masing-masing desa harus menggunakan aplikasi sistem keuangan desa (Siskeudes)," ujar Maya.


Desa Bukit Jaya merupakan salah satu desa dari 23 desa di wilayah Kecamatan Toili, sekitar 120 kilometer barat daya Kota Luwuk, Ibu Kota Kabupaten Banggai atau 750 kilometer perjalanan darat arah tenggara dari Kota Palu, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah.

Penduduk Desa Bukit Jaya pada awalnya adalah peserta program transmigrasi nasional Tahun Anggaran 1982/1983.  Peserta program itu berasal dari tiga provinsi yakni Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.  

Desa itu pun dibina sekitakemudian diserahkan ke pemeritnah kabupaten Banggai sebagai desa definitif pada 1990.

Pada tahun 1984, masyarakat setempat memberi nama Desa Bukit Jaya yang artinya gunung-gunung kecil dan jaya artinya kesuksesan, keberhasilan  dan hebat. Desa ini menjadi salah satu kantong pangan di Banggai, dengan hasil utama adalah beras yang telah berkontribusi dalam program ketahanan pangan nasional.