Maruarar Sirait: Palestina mempersatukan kita

id sirait

Maruarar Sirait: Palestina mempersatukan kita

Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirait pada acara penggalangan dana untuk Palestina di Kunstrkring Paleis, Menteng, Jakarta, Selasa(15/8/2017). (ist)

Jakarta (antarasulteng.com) - Salah satu amanah yang ada dalam Pembukaan UUD 1945 adalah melawan segela jenis penjajahan. Penjajahan di muka bumi harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadialan.

Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirait mengatakan hal itu dalam acara penggalangan dana untuk Palestina di Kunstrkring Paleis, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/8).

Acara penggalangan ini dilakukan bersama-sama oleh tiga organisasi. Ketiga organisasi itu adalah Kamar Dagang Indonesia (KADIN), Taruna Metah Putih (TMP) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Acara penggalangan dana ini bertemakan "Bersatu Untuk Kemanusiaan Save Palestina". 

Pada saat Presiden Soekarno, kata Maruarar, ada dua blok besar dunia, yaitu Blok AS dan Blok Rusia. Posisi Indonesia pun jelas tidak memihak pada blok manapun sebab politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif. 

Indonesia malah membuat gerakan baru, yaitu Gerakan Non-Bok. Pun demikian dalam hal Palestina, Indonesia tidak berpihak pada negara manapun melainkan berpihak pada nilai-nilai kemanusian yang universal.

"Saya disini bersama Ketua Umum KADIN Pak Rosan P Roeslani maupun Ketum HIPMI Bahlil Lahadalia memiliki latar belakang yang berbeda, suku dan agama yang berbeda. Namun untuk Palestina kami memiliki komitmen dan visi yang sama. Kita bersatu untuk Palestina. Palestina mempersatukan kita," kata Maruarar dalam keterangan persnya.

Maruarar menegaskan bahwa TMP menolak segala jenis kekerasan dimanapun berada, baik terjadi di Indonesia maupun di belahan bumi lain. Karena itu juga, TMP menolak tindak kekerasan kepada warga Palestina.

"Masaah Palestina adalah masalah kemanusiaan. Dan bangsa Indonesia adalah bangsa yang berprikemanusian," ujarnya. 

Dalam acara ini terkumpul dana sekitar Rp 2,2 miliar. Dana ini langsung diberikan secara transparan kepada Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Taher Hammad. Dan diberikan langsung saat itu juga.

Acara yang dihadiri ratusan orang ini juga dihadri Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir, fungsionaris KADIN, TMP dan HIPMI. Hadir juga sejumlah pengusaha dan aktivis seperti mantan Ketua Umum HMI Arif Rosyad Hasan dan Mantan Ketua Umum GMKI Ayub Parengkuan.

Acara juga disertai dengan pertunjukan dari komunitas Dhamakara. Dalam pertunjukan ini dipertontonkan kepedulian rakyat Indonesia kepada warga Palestina. (skd)