Jakarta (antarasulteng.com) - Presiden Joko Widodo mengatakan saat ini
Indonesia menjadi rujukan bagi banyak negara dalam hal mengelola
kebhinekaan dan membangun persatuan.
"Dalam berbagai kesempatan, saya selalu katakan, kita ini adalah
bangsa yang besar, " kata Presiden Jokowi ketika menyampaikan Pidato
Kenegaraan dalam rangka HUT ke-72 Proklamasi Kemerdekaan RI di depan
Sidang Bersama DPD RI dan DPR RI di Jakarta, Rabu.
Kepala Negara menegaskan Indonesia adalah bangsa yang besar, bukan
hanya karena jumlah penduduknya yang lebih dari 250 juta jiwa, bukan
hanya karena memiliki 17 ribuan pulau. Besar dan bukan hanya karena
sumber daya alam yang melimpah.
Menurut Presiden Jokowi, kebesaran Indonesia karena bangsa Indonesia
sudah teruji oleh sejarah, bisa tetap kokoh bersatu sampai menginjak
usianya ke-72 tahun.
Sementara di beberapa negara lain, mereka dilanda konflik kekerasan
antarsuku, perpecahan antaragama, pertikaian antargolongan. Indonesia
harus bersyukur tetap bersatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
"Bahkan sekarang ini, kita menjadi rujukan banyak negara dalam
mengelola kebhinenakaan dan membangun persatuan," kata Presiden yang
mengenakan busana adat Suku Bugis, Sulawesi Selatan.
Menurut Presiden, Indonesia adalah bangsa petarung yang berani
berjuang dengan kekuatan sendiri meraih kemerdekaan. Indonesia merebut
kemerdekaan berkat perjuangan para pahlawan, ulama, para santri,
pemimpin agama-agama dan pejuang dari seluruh pelosok Nusantara.
Semua itu, lanjut Presiden, harus membuat Indonesia semakin bangga
pada Indonesia. Semua itu harus membuat percaya diri untuk menghadapi
masa depan. Semua pihak harus meninggalkan warisan kolonialisme, yang
menjadikan bangsa Indonesia bermental budak, karakter rendah diri,
pecundang dan selalu pesimis dalam melihat hari esok.
"Kita harus membuang jauh-jauh mentalitas negatif yang membuat
sesama anak bangsa saling mencela, saling mengejek dan saling memfitnah.
Karena kita adalah bersaudara, saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air,"
katanya.
Menurut dia, semua harus membangun fondasi kultural yang kuat.
Semua harus bersatu dan berdiri gagah untuk menghadapi tantangan dunia
yang semakin kompleks, yang semakin ekstrim, dan berubah dengan sangat
cepat.
"Hanya bangsa yang cepatlah yang akan memenangi persaingan global," kata Presiden Jokowi. (skd)
Presiden: Indonesia rujukan pengelolaan kebhinnekaan negara lain
... sekarang ini, kita menjadi rujukan banyak negara dalam mengelola kebhinenakaan dan membangun persatuan