Sulteng Masih Rawan Kekurangan Dua Komoditas Pangan

id telur

Sulteng Masih Rawan Kekurangan Dua Komoditas Pangan

Telur (antara)

Ada dua komoditas di Sulteng yang ketersediaannya masih rawan, yakni kedelai dan telur ayam
Palu,  (antarasulteng.com) - Sulawesi Tengah hingga kini masih tergolong rawan kekurangan dua komoditas pangan sehingga perlu mendapat perhatian serius.

"Ada dua komoditas di Sulteng yang ketersediaannya masih rawan, yakni kedelai dan telur ayam," kata Staf Ahli Gubernur Sulawesi Tengah Bidang Pembangunan dan Kesra, Ruusdi Bachtiar Rioe di Palu, Senin.

Dihadapan para distributor dan warga yang memadati lokasi pasar murah sembako di Kelurahan Petobo Palu Selatan, Rusdi yang mewakili GUbernur Longki Djanggola membuka kegiatan itu mengatakan, komoditas kedelai dan telur merupakan kebutuhan yang banyak diperlukan masyarakat di daerah ini.

Khusus untuk wilayah Kota Palu dan sekitarnya, kata mantan Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sulteng tersebut, tidaklah kekurangan dan masih bisa dipenuhi dengan produksi petani di Lembah Palu dan dua kabupaten tetangga seperti Sigi dan Donggala.

Tetapi di sejumlah kabupaten di Sulteng seperti Buol, Tolitoli, Banggai Laut dan Banggai Kepulauan, masyarakat di daerah-daerah itu sangat kekurangan kedelai dan telur sehingga harus didatangkan dari provinsi lain.

Dia mencontohkan, untuk kebutuhan masyarakat di Kabupaten Buol dan Tolitoli, telur harus mereka datangkan dari Gorontalo, provinsi yang berbatasan langsung dengan Buol.

Begitu halnya di Kabupaten Banggai Laut dan Banggai Kepulauan. "Yang pasti harganya akan jauh lebih mahal dibandingkan jika seandainya telur dan kedelai hanya dipasok dari daerah-daerah di Sulteng," kata Rusdi.

Untuk komoditas pangan lainnya seperti beras, gula pasir, minyak goreng, daging sapi, tidak ada daerah di Sulteng yang mengalami kekurangan stok selalu tersedia dalam jumlah memadai.

Apalagi beras, Sulteng merupakan daerah penghasil yang sebagian produksi petani banyak diserap para pedagang dari Gorontalo dan Sulut. (skd)