Pesona Palu Namoni Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

id Namoni, palu

Pesona Palu Namoni Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Salah seorang bapak sedang membuat bagian rangka pondok (soki-soki) dari bahan baku bambu dilokasi Pesona Palu Namoni. (Foto Anas Masa)

"Ini salah satu tujuan dari PPN (Pesona Palu Namoni," kata Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkot Palu Arsid Nurdin di Kota Palu, Kamis.
Palu, (antara sulteng.com)- Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, siap menggelar pesta budaya, yaitu Pesona Palu Namoni dalam rangka mengangkat berbagai seni dan budaya lokal untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan perolehan devisa negara.

"Ini salah satu tujuan dari PPN (Pesona Palu Namoni," kata Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkot Palu Arsid Nurdin di Kota Palu, Kamis.

Ia mengatakan kegiatan itu merupakan kali kedua digelar Pemkot Palu dan diharapkan PPN kali ini akan lebih baik dari sebelumnya.

Apalagi, kata dia, pelaksanaan PPN tersebut juga bersamaan dengan Kota Palu ditunjuk sebagai tempat penyelenggara Pekan Budaya Indonesia (FBI) III.

Kedua kegiatan budaya dan pariwisata itu dijadwalkan berlangsung dari 22-28 September 2017 berlokasi di "Teluk Palu", seputar kawasan Pantai Talise, Kecamatan Palu Timur.

SUKSESKAN TTG XIX-2017 DI PARIGI MOUTONG

Kegiatan PPN maupun PBI akan dihadiri ribuan peserta dari semua provinsi di Tanah Air, termasuk kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tengah ikut ambil bagian dalam pesta seni dan budaya dimaksud.

Untuk kedua ajang itu, sepanjang 7,2 kilometer di Teluk Palu akan digunakan sebagai tempat pelaksanaan PPN dan PBI ke III.

Menjawab pertanyaan, Arsid mengatakan semua pedagang kuliner yang selama ini ada di Pantai Talise akan dipindahkan sementara selama kegiatan berlangsung.

"Pada prinsipya pelaku usaha kecil tidak keberatan, karena mereka masih bisa berjualan, tetapi tempatnya dipindahkan tidak jauh dari kawasan itu," kata mantan Kepala SMP Negeri 2 Palu itu.

Untuk pelaksanaan PPN kali ini, semua kelurahan yang ada di Kota Palu diwajibkan ikut terlibat. Setiap kelurahan wajib membangun soki-soki (pondok) seperti biasa ada di kebun/sawah yang semuanya berbahan baku alam.

Bahan baku utama adalah bambu dan atap pohon sagu. Selain membangun pondok, juga masing-masing kelurahan yang ada menampilkan kesediaan dan kebudayaan, termasuk menyiapkan berbagai hasil kerajinan dan kuliner lokal.(BK03/)