Kepala Dinas PU Kota Palu Singgih B Prasetyo mengatakan di Palu, Kamis, kondisi ini membuat sejumlah lahan pertanian di kota itu tidak dapat menggunakan infrastruktur tersebut.
"Sampai saat ini hanya dua irigasi yang kondisinya baik," ujarnya.
Singgih menjelaskan pihaknya akan melakukan revitalisasi sejumlah irigasi yang tidak berfungsi bahkan ada yang telah ditutupi sedimen sehingga air tidak dapat mengalir lagi.
"Kondisi sungai kita jika airnya meluap banyak membawa material sehingga ketika masuk ke drainase dan saluran irigasi, saluran itu menjadi tertutup sedimen. Hal ini memicu terjadinya penyempitan dan penyumbatan irigasi," jelasnya.
Palu, sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah tidak lagi memiliki lahan pertanian dan perkebunan memadai seperti kabupaten yang ada di Sulteng, meski begitu, dengan lahan pertanian terbatas, namun pertanian dan perkebunan di Palu paling bertahan.
22 Hari Lagi Festival Palu Nomoni
Tidak bisa dipungkiri, Palu sebagai kota jasa mau tidak mau perlu melakukan pengembangan kota.
Kawasan pinggiran pun tidak luput menjadi perhatian untuk kegiatan peningkatan infrastruktur kota.
Namun demikian, kata Singgih, meski dengan berbagai keterbatasan, pengembangan sektor pertanian, khususnya komotidi unggulan seperti bawang dan palawija akan terus diupayakan pengembangannya.
Karena itu irigasi sangat penting untuk mendukung pertanian, sebab lembah Palu adalah daerah tropis yang curah hujannnya tidak memadai untuk diandalkan dalam sektor pertanian. ***