Bi Sulteng Serahkan Bantuan ATBM Rp92 Juta

id BI Sulteng, Ikat Tenun Donggala

Bi Sulteng Serahkan Bantuan ATBM Rp92 Juta

Foto bersama dengan kepala BI Sulteng Miyono dengan peserta kegiatan (www.antarasulteng.com/Istimewa)

BI Sulteng melihat pengembangan industri kreatif tenun ikat Donggala, menjadi salah satu alternatif sumber pertumbuhan ekonomi baru yang cukup berpotensi
Palu, (antarasulteng.com) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah menyerahkan bantuan 15 Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) senilai Rp92 juta kepada kelompok pengrajin Torasabe, asal Desa Loli Tasiburi, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala.

Penyerahan bantuan itu dalam rangkaian kegiatan pelatihan peningkatan mutu produk dan pengembangan UMKM industri kreatif tenun ikat Donggala, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Kegiatan dibuka secara Kepala BI Sulteng Miyono gedung Kasiromu, BI Sulteng, Senin.

Dalam kesempatan itu, juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (MoU) antara KPw BI Sulteng dengan UKM Indo Sutera Mandiri, sebagai mitra untuk memfasilitasi pemasaran hasil produk para pengrajin sekaligus sebagai mentor dalam pelatihan.

Kegiatan pelatihan akan dilaksanakan selama 10 hari dimulai 4 September 2017 hingga 14 September 2017 yang dipusatkan di workshop milik UKM Indo Sutera Mandiri di jalan Mangga, Kota Palu.

Narasumber yang akan mengisi pelatihan yakni Musbihin, salah seorang penggiat tenun/batik dari Kota Jepara, Jawa Tengah.

Musbihin dinilai memiliki keterampilan dan keahlian dalam melakukan pewarnaan kain/benang tenun yang tidak luntur, sehingga kualitas tenun ikat Donggala yang dihasilkan oleh pengrajin semakin baik dan bernilai tinggi.

Kepala BI Sulteng Miyono menjelaskan bahwa ekonomi Sulteng saat ini perlu mencari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru. Dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi Sulteng lebih mengandalkan sektor sumber daya alam.

Oleh karena itu, seiring dengan penurunan harga komoditas di pasar internasional, tren pertumbuhan ekonomi Sulteng juga semakin melambat.

Bank Indonesia Sulteng melihat pengembangan industri kreatif tenun ikat Donggala, dapat menjadi salah satu alternatif sumber pertumbuhan ekonomi baru yang cukup berpotensi di Sulteng.

Miyono berharap melalui pelatihan tersebut, kualitas produk tenun ikat Donggala yang dihasilkan oleh pelaku usaha UMKM binaan BI Sulteng akan semakin meningkat dan juga bernilai tinggi. (FZI)