Usaha Menengah Tidak Dibenarkan Gunakan Elpiji 3kg

id elpiji

Usaha Menengah Tidak Dibenarkan Gunakan Elpiji 3kg

Gas elpiji 3 kg (ANTARA FOTO/Basri Marzuki/ss/nz/13)

Palu,  (antarasulteng.com) - Pelaku usaha menengah ke atas tidak dibenarkan menggunakan elpiji bersubsidi tabung 3 kilogram, karena produk Pertamina tersebut hanya diperuntukan bagi masyarakat menengah ke bawah.

Kasubdit I Bidang Industri dan Perdagangan Ditreskrimsus Polda Sulteng AKBP Teddy D Salawati mengemukakan di Palu, Rabu, peruntukan elpiji 3kg yaitu untuk masyarakat kurang mampu saja.

"Problem sehingga terjadinya kelangkaan elpiji 3kg di Kota Palu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya yaitu adanya ketimpangan penggunaan, dimana pelaku usaha menenga ke atas dan keluarga mampu juga menggunakan elpiji 3kg," ungkap Teddy yang juga Ketua Satgas Pangan Sulteng itu.

Kata Teddy Salawati, jenis usaha seperti cafe, warkop, rumah makan, restoran seharusnya tidak bisa lagi menggunakan elpiji 3kg. Yang dapat menggunakan elpiji bersubsidi itu adalah usaha seperti penjual siomai, pisang goreng tepi jalan, warung makan kaki lima, dan dagangan yang menggunakan gerobak.

Ia menyebut bahwa hal itu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan salah satunya yakni undang-undang tentang perdagangan yang disahkan oleh pemerintah.

Karena itu, sebut dia, penggunaan elpiji bersubsidi oleh masyarakat yang tidak berhak harus ditindak secara tegas, agar ketepatan peruntukan penggunaan elpigi 3kg terjamin.

"Salah satu faktor penyebab terjadinya kelangkaan elpiji 3kg ya kemungkinan dipengaruhi oleh adanya pelaku usaha menengah ke atas yang menggunakan elpigi 3kg," katanya.

Ia menguraikan pihaknya telah melakukan kontrol terhadap dua pos minyak dari empat yang ada di Sulawesi Tengah yaitu Kota Palu dan Donggala.

Dia juga mengaku bahwa Polda Sulteng telah berkoordinasi dengan PT Pertamina mengenai pasokan elpiji 3kg di Sulawesi Tengah.

"Dalam setahun Pertamina menyuplai 42 ribu metrik ton gas 3kg atau sekitar 14 juta tabung. Perbulan kurang lebih 1 juta tabung elpiji 3kg ini," katanya.

Karena itu, kata dia sangat tidak rasional bila Sulteng dinyatakan mengalami kelangkaan elpiji bersubsidi tabung 3kg. (skd)