Banggai Laut bakal miliki bandr udara

id Bandara

Banggai Laut bakal miliki bandr udara

Kepala Dinas Perhubungan Sulawesi Tengah Abdul Haris Renggah, SE (Antarasulteng.com/Istimewa)

Haris Renggah: Sulteng akan jadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang memiliki tujuh bandara
Palu (Antarasulteng.com) - Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) akan memiliki bandar udara baru yang rencananya dibangun di Kabupaten Banggai Laut.

"Perencanaan pembangunan bandara tersebut sedang digodok pemerintah setempat dan pemerintah pusat," kata Kepala Dinas Perhubungan Sulteng Abdul Haris Rengga di Palu, Senin, setelah upacara peringatan Hari Perhubungan Nasional tingkat Provinsi Sulteng yang dipimpin Gubernur Longki Djanggola.

Menurut Haris, rencana pembangunan bandara di Banggai Laut telah melalui kajian teknis tim, baik dari sisi darat maupun udara termasuk analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).

"Sementara sudah berjalan, kalau aspek perencanaan itu kan ada tahapan-tahapan, kami sudah melakukan studi baik dari sisi darat maupun udara kemudian kami juga sudah melakukan studi amdal dan kajian-kajian teknis lainnya," kata mantan Pelaksana Tugas Bupati Morowali Utara tersebut.

Menurut dia, jika studi-studi itu sudah selesai dilakukan, selanjutnya tanggung jawab diberikan kepada Pemkab Baggai Laut untuk melakukan pembebasan lahan pembangunan bandara.

Rencana penambahan bandara di Provinsi Sulteng itu sebagai upaya peningkatan mobilitas barang dan jasa ke daerah kepulauan melalui moda angkutan udara.

Sulteng saat ini telah memiliki tujuh bandara yang menghubungkan ke seluruh kabupaten di Sulteng. Bandara itu terdapat di Kota Palu, Luwuk (Kabupaten Banggai), Poso, Ampana (Tojo Unauna), Tolitoli, Buol dan Bungku (Morowali).

"Jika bandara di Kabupaten Banggai Laut terbangun, itu artinya Sulteng selangkah maju dari daerah lain, dan Sulteng akan menjadi satu-satunya daerah di Tanah Air yang memiliki tujuh bandara," jelas Haris.

Peningkatan akses transportasi itu, kata Haris, dimaksudkan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena kelancaran transportasi ke daerah terpencil akan memancing masuknya investasi dan kunjungan wisatawan.

Apalagi, saat ini Sulteng telah ditetapkan menjadi salah satu kawasan wisata strategis nasional di Tanah Air untuk menunjang pariwisata nasional maka mau tidak mau harus menyediakan sarana dan prasarana pendukung termasuk transportasi baik laut, udara dan darat.

"Akses ini kita buka sehingga orang berkunjung ke daerah kita tidak butuh waktu terlalu lama karena harus lewat darat atau laut. Dengan begitu, mereka semakin tertarik untuk berkunjung baik untuk wisata maupun investasi atau bisnis," katanya.