Jakarta (antarasulteng.com) - Menko Polhukam Wiranto menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo tak ingin mengubah konten film G30S/PKI tetapi ingin membuat tayangan tersebut lebih mudah dicerna oleh penonton masa kini, yakni disesuaikan cara penyajiannya.
"Jangan diplintir, Presiden itu sangat jernih membaca tren masyarakat saat ini. Masyarakat lalu dengan sekarang sudah berubah karena teknologi yang sudah berubah," kata Wiranto usai menghadap Presiden di lingkungan Istana kepresidenan Jakarta, Jumat.
Menurut Wiranto, perubahan teknologi informasi dan komunikasi membuat perilaku masyarakat untuk menonton sesuatu yang merupakan informasi juga ikut berubah.
"Presiden maksudnya baik bahwa film-film semacam itu yang merupakan dokumen negara masa lalu biar lebih enak, lebih mudah dicerna oleh penonton masa kini itu disesuaikan cara penyajiannya, bukan diubah kontennya," tegas Menko Polhukam.
Wiranto mengatakan Presiden ingin film dokumen negara tersebut diubah penyajiannya sesuai dengan kondisi sekarang dan lebih menarik sehingga membuat informasi lebih mudah disampaikan.
"Kadang-kadang ini diplintir, seakan-akan Presiden setuju dengan perubahan konten seperti itu. Ini supaya jangan disalah tafsirkan jadi hoax, viral yang tidak menguntungkan," tegas Wiranto.
Menko Polhukam menyampaikan hal ini untuk menjernihkan keterangan Presiden terkait tayangan film yang menayangkan kejadian G30S/PKI yang mendapat tanggapan pro dan kontra di masyarakat.
"Saya jernihkan sekarang, Presiden menyampaikan sebatas bahwa sejarah itu supaya diketahui publik secara mudah karena publik sekarang berbeda dengan yang lalu. Oleh karena itu perlu pembaruan dalam penyajiannya yang lebih enak dalam masyarakat milinea," kata Wiranto kembali.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengatakan film Penumpasan Pengkhianatan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30SPKI) merupakan film sejarah penting, namun seharusnya dibuat ulang untuk anak-anak milenial dan disesuaikan dengan gaya mereka.
Presiden berharap penayangan gaya baru membuat anak muda mudah memahami bahaya komunisme.
"Akan lebih baik kalau ada versi yang paling baru, agar lebih kekinian, bisa masuk ke generasi-generasi milenial," kata Presiden, Senin (18/9). (skd)
(Baca juga: Presiden usul film G30S/PKI diperbarui)
Berita Terkait
Wiranto nilai Hadi Tjahjanto sosok tepat isi jabatan Menko Polhukam
Rabu, 21 Februari 2024 12:00 Wib
Wiranto sebut ada lima alasan pilih Prabowo
Selasa, 6 Februari 2024 6:01 Wib
Polisi jaga ketat sidang vonis penusuk Wiranto di PN Jakbar
Kamis, 25 Juni 2020 13:45 Wib
Jadi Ketua Wantimpres, Wiranto: Saya paham obsesi kenegaraan Presiden Jokowi
Senin, 16 Desember 2019 11:57 Wib
Wantimpres akan selaraskan nasihat dengan arah program pemerintahan
Sabtu, 14 Desember 2019 2:39 Wib
Menko Polhukam Wiranto tinggalkan RSPAD Gatot Soebroto
Sabtu, 19 Oktober 2019 14:58 Wib
KSAD: sanksi kepada tujuh prajurit tak terkait radikalisme
Selasa, 15 Oktober 2019 19:01 Wib
Serda Dua J dihukum akibat komentar istrinya sindir Wiranto
Minggu, 13 Oktober 2019 15:06 Wib