Palu, (antarasulteng.com) - Para pelaku usaha menengah dan pedagang kecil (UKM) di Kota Palu, Sulawesi Tengah rata-rata bersinar karena produk yang dijual selama berlangsungnya Pesona Palu Namoni II dan Pekan Budaya Indonesia (PPN/PBI) ke III laku keras.
Seperti yang diungkapkan Rifai, salah seorang pelaku UKM di lokasi PPN/PBI di Pantai Talise, Palu Timur, Senin.
Ia mengatakan kegiatan itu benar-benar memberikan kontribusi besar bagi masyarakat, terutama para pelaku usaha yang tidak hanya datang dari dalam wilayah Kota Palu, tetapi juga dari berbagai wilayah di Tanah Air.
Dagangan makanan/minuman yang dijualnya selama beberapa hari ini sangat laris.
Ia enggan merinci pendapatannya, kecuali mengatakan sangat mengembirakan.
Menurut dia, kegiatan tersebut telah mendongkak pendapatan pelaku usaha meningkat dalam beberapa hari terakhir ini.
Hal senada juga disampaikan Rugia, seorang pedagang hasil kerajinan kayu hitam/ebony. Ia mengatakan selama beberapa hari PPN/PBI berlangsung, banyak pembeli yang datang ke tempat usahanya.
Setiap malam, kata dia, pengunjung yang datang berbelanja berbagai jenis hasil kerajinan terbuat dari kayu yang terkenal sangat mahal harganya itu cukup padat.
Jenis hasil kerajinan kayu hitan yang dijual di lokasi PPN/PBI antara lain, gantungan kunci, guci, dos korek api dan rokok, asbak rokok, kapal, perahu dan lainnya.
Dia mengaku penghasilan cukup memuaskan, jika dibandingkan dengan hari-hari biasa. "Pokoknya selama kegiatan ini berlangsung dalam beberapa hari terakhir, pendapatan meningkat," kata dia tanpa merincinya.
Wali Kota Palu, Hidayat sebelumnya mengatakan salah satu tujuan dari pelaksanaan PPN II adalah meningkatkan pendapatan pelaku UKM dan juga masyarakat.
Pemkot Palu sangat berharap kegiatan ini memberikan kontribusi besar dimana ekonomi masyarakat bisa meningkat.
Selain itu, tentu PPN maupun PBI III yang berlangsung selama 22-28 September 2017 ini bisa mengangkat kembali seni dan budaya di Sulteng dan khusus Kota Palu.
Palu dan daerah lainnya di Sulteng sangat kaya dengan kesenian dan budaya sebagai warisan dari para leluhur sehingga perlu diangkat ke permukaan.
Dengan kekayaan seni dan budaya, tentu akan menarik banyak wisatawan, termasuk dari mancanegara untuk datang ke Kota Palu dan daerah lainnya di Provinsi Sulteng.
Otomatis semakin banyak wisatawan yang datang, semakin meningkat perekonomian masyarakat dan juga pendapatan daerah serta devisa negara dari sektor pariwisata yang menjadi unggulan provinsi ini. (skd)
Berita Terkait
Festival Pesona Palu Nomoni dipastikan tidak digelar lagi
Rabu, 19 Desember 2018 17:56 Wib
Dispora: peserta lomba FPPN silahkan ambil uang pendaftaran
Selasa, 4 Desember 2018 10:16 Wib
RTH Teluk Palu jadi pusat jajanan kuliner khas
Jumat, 28 September 2018 14:16 Wib
Ribuan PNS Palu kerja bakti sambut FPPN
Jumat, 28 September 2018 9:23 Wib
300 Pemuda Kaili amankan Festival Palu Nomoni
Sabtu, 15 September 2018 16:58 Wib
Wakil Wali Kota Palu ajak DPRD sukseskan FPPN
Sabtu, 8 September 2018 14:29 Wib
Kampung Kaili masih jadi icon Festival Pesona Palu Nomoni 2018
Minggu, 29 Juli 2018 14:27 Wib
Festival Palu Nomoni dikolaborasikan dengan Festival Habitat
Kamis, 26 Juli 2018 16:15 Wib