Kemendes Panen Udang Vaname Di Parigi Moutong

id udang

Kemendes Panen Udang Vaname Di Parigi Moutong

PANEN UDANG VANAME Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu foto bersama Direktur Pendayagunaan Sumber Daya Alam (SDA) dan Teknologi Tepat Guna Kemendes PDTT, Suptapedi dan sejumlah pejabat OPD jajaran Pemkab Parimo usai panen udang vaname di Desa Dolago Kecamatan Parigi Utara dalam rangka Gelar

Palu,  (antarasulteng.com) - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, melakukan panen perdana udang vaname milik kelompok budidaya setempat di Desa Dolago, Kecamatan Parigi Selatan, Selasa.

Budidaya udang vaname mencapai luas lahan sekitar satu hektare dengan pola budidaya tradisional plus.

Selain panen udang pemerintah setempat juga memanen ikan bandeng dan panen kepiting menggunakan pola `crape ball`.

Panen udang itu dihadiri Direktur Pendayagunaan Sumber Daya Alam (SDA) dan Teknologi Tepat Guna Kemendes PDTT, Suprapedi, Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu dan sejumlah Kepala OPD di daerah itu beserta warga.

"Udang vaname yang berhasil dipanen sebanyak 130.000 ekor. Ini hasil budidaya warga setempat," kata Suprapedi.

Panen udang vaname merupakan rangkain dari kegiatan Gelar Teknologi Tepat Guna yang acara puncaknya dihelat, Rabu (27/9) di eks sail Tomini Kayubura, Parigi.

Suprapedi menjelaskan bahwa pengelolaan potensi produk unggulan desa seperti udang vaname perlu dilengkapi dengan teknologi yang memadai sehingga produksi komoditi yang dihasilkan maksimal dan memiliki kualitas baik pula.

Ia menguraikan, dengan potensi yang ada saat ini maka Kemendes PDTT mendorong pemerintah desa setempat mengarahan Dana Desa (DD) untuk kepentingan pengelolaan pengembangan potensi produk uggulan kawasan perdesaan di wilayah Parigi Moutong.

"Bila mana ada desa di sini melihat ada potensi produk pertanian maupun perikanan unggul jangan ragu, gunakan dana desa untuk pembangunan produk kawasan perdesaan," katanya.

Dorongan itu dilakukan tidak lain untuk kepentingan meningkatkan kejejahteraan masyarakat. Sebab, dana desa yang diturunkan untuk desa memang dipergunakan untuk pembangunan desa secara mendiri melalui intervensi pemerintah pusat sebagai mana nawacita Presiden Joko Widodo dengan dukungan anggaran yang cukup memadai.

Bahkan, kata Suprapedi, untuk memaksimalkan itu maka Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) juga terlibat dan ikut serta menggenjot produk unggulan desa.

"Bagaimana Bumdes mengelolahnya tentu ada market. Nah, jika itu terpenuhi petani, nelayan maupun pelaku usaha lainnya tidak perlu lagi memikirkan penjualannya karena sudah ada Bumdes yang memfasilitasi. Olehnya kami berharap melalui bupati agar Bumdes-Bumdes ini diberdayakan lebih jauh," jelasnya.

Saat ini desa-desa di Parigi Moutong hampir semua telah memiliki Bumdes karena Bumdes dibentuk berfungsi sebagai lembaga ekonomi desa untuk mengakomodir hasil produksi masyarakat di desa tersebut.

Bahkan, pihak kementerian juga merencanakan 2018 mendatang akan membuat program yang mendorong hasil produksi untuk pemasaran hingga ekspor. 

Hasil gambar untuk ttg parigi

"Kehadirian Kemendes PDTT sangat berkaitan dengan masalah pertanian, perikanan dan sebagainya, sebab kegiatan Kemendes banyak memperhatikan desa-desa di daerah tertinggal termasuk Kabupaten Parigi Moutong karena di Kemendes sendiri semua sektor ada, baik itu pendidikan, kesehatan, pertanian, kelautan dan lain sebagainya," kata Bupati Samsurizal Tombolotutu. (skd)