Bandung Pamer Insineratorl Pengolah Sampah Di TTG

id TTG

Bandung Pamer Insineratorl Pengolah Sampah Di TTG

Pengunjung memperhatikan berbagai produk teknologi yang ditampilkan pada pameran gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) yang digelar di Sirkuit Panggona Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (26/9). Pameran TTG Tingkat Nasional ke-19 yang menampilkan berbagai produk teknologi dan produk unggulan dari setiap daera

Hasil pengolahan ini bisa dijadikan untuk pupuk. Bisa juga dijadikan material batako
Palu,  (antarasulteng.com) - Kabupaten Bandung, Jawa Barat, memamerkan teknologi unggulanya berupa mesin insinerator pengolah sampah pada pameran Teknologi Tepat Guna ke-19 tingkat nasional di Kabupaten Parigi Moutong yang berlangsung 25-28 September 2017.

Mesin pengolah sampah ramah lingkungan itu dibuat sebagai bentuk pengembangan teknologi, dimana sampah yang didaur ulang dimanfaatkan untuk berbagai jenis diantaranya pupuk kompos dan material bahan bangunan.

"Hasil pengolahan ini bisa dijadikan untuk pupuk. Bisa juga dijadikan material batako," kata Cecep, pembuat mesin insinerator itu saat ditemui di lokasi pameran teknologi unggulan di lokasi eks Tail Tomini Kayubura Parigi, Rabu.

Cecep memaparkan, mesin insinerator buatannya itu mampu mengolah sampai sekitar tujuh sampai delapan kubik sampah perhari dan menghasilkan abu sekitar delapan sampai sembilan kilogram.

"Justru semakin lama dipakai efektivitas mesin ini makin tinggi, karena suhu ruangan ini semakin lama dibakar semakin tinggi sehingga tingkat kerusakannya minim," katanya.

Ia menjelaskan, keunggulan mesin buatannya ini ramah lingkungan dengan konsep dari alam kembali untuk alam sehingga tingkat pencemaran lingkungan dari hasil pembakaran mesin ini cukup rendah.

Gelar TTG yang diadakan di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menurutnya, sangat bagus dan bermanfaat bagi khalayak luas.

Mesin insinerator ini, katanya, sudah digunakan dan dibeli hampir semua Kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat.

Dalam kurun waktu kurang dari setahun, Cecep telah memproduksi sekitar 80 unit mesin pengolah sampah dengan harga dibandrol sekitar Rp50 juta sementara ongkos produksi sekitar Rp40 juta lebih.

"Kami memproduksi mesin ini baru berjalan sekitar empat tahun. Tiga tahun proses pengembangan alat sampai tahun ke empat kita bisa baru lepas ke masyarakat itu pun dengan kebutuhan yang sangat urgen," tuturnya.

Mesin pengolah sampah tersebut salah satu yang diminati pengunjung bahkan para peserta dari berbagai provinsi (skd)