Desa Kuku jadi 'Kampung Durian' di Poso

id Poso

Desa Kuku jadi 'Kampung Durian' di Poso

Dandim Poo dan Bupati Poso bersama sejumlah pejabat menanam durian di Desa Kuku, Selasa (26/9) (Antarasulteng.com/Feri)

Desa Kuku memiliki beberapa jenis durian endemik seperti durian boba dan woyo
Poso (Antarasulteng.com) - Pemkab Poso menetapkan Desa Kuku, Kecamatan Pamona Utara menjadi 'Kampung Durian.'

Pencanangan yang diprogramkan Dinas Pertanian itu dilakukan di Desa Kuku, Selasa (26/9) oleh Wabup Poso Samsuri, Dandim 1307/Poso Letkol Dody Trio Hadi, Kepala Desa Kuku, Christian Galamba serta undangan lainnya.

Kadis Pertanian Kabupaten Poso Herningsi Tampai mengatakan pencanangan Kuku sebagai 'Kampung Durian' tersebut sebagai langkah strategis dalam memberdayakan petani durian melalui sistem monokultur dalam satu kawasan, dengan terapan teknologi pengelolaan usaha tani durian yang mengacu pada prinsip budi daya tanaman yang baik dan benar. 

Program itu sebagai rujukan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kabupaten Poso Tahun 2016 - 2021, yang di antaranya memuat implementasi untuk mewujudkan kampung durian di Kabupaten Poso.

Selain itu, pencanangan kampung durian itu didasari pada dokumen pelaksanaan anggaran Dinas Pertanian Kabupaten Poso tahun anggaran 2017, serta hasil kajian akademis kampung durian Kabupaten Poso, yang dilakukan oleh Universitas Sintuwu Maroso Poso.

Wabup Poso Samsuri dalam sambutannya menyatakan pengembangan kawasan agribisnis komoditas durian di Desa Kuku adalah langkah tepat, karena kondisi agroklimat yang mendukung potensi lahan yang ada masih cukup luas untuk pengembangan budi daya durian. 

"Saya mengharapkan kita semua untuk mendukung pencanangan kampung durian ini. Mari secara bersama-sama mewujudkan kampung durian demi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat," tuturnya.

Heningsih Tampai dalam laporan kegiatan, mengatakan penetapan desa Kuku sebagai pusat pengembangan agribisnis durian karena kawasan itu terdapat beberapa durian unggulan lokal Poso dan endemik yang tidak berada di kawasan lain yakni durian boba, durian nona, durian woyo, durian nangka dan durian gajah.

Penyiapan pencanangan kampung durian di desa Kuku telah melalui beberapa kegiatan awal, di antaranya survey lokasi bersama kepala desa dan aparat desa serta warga masyarakat. Juga pertemuan dengan pihak Universitas Sintuwu Maroso Poso terkait dengan penyusunan study kelayakan, identifikasi lokasi plasma nutfah durian lokal, pembibitan durian secara vegetatif dengan teknik okulasi dan sambung pucuk dengan melibatkan masyarakat, serta pengadaan durian unggulan lokal Poso. 

"Sebagai tindak lanjut pencanangan kampung durian saat ini, maka ke depan Dinas Pertanian Kabupaten Poso juga akan memprogramkan untuk melatih kelompok-kelompok masyarakat. Sehingga menjadi penangkar bibit agar masyarakat di desa Kuku dan desa-desa lainnya, di kecamatan Pamona Utara tidak hanya menjadi kawasan  penghasil buah durian. Tetapi juga sebagai penghasil bibit durian unggul lokal dan olahan buah durian di kabupaten Poso," urai Heningsih.

Selain itu juga Distan Poso akan memprogramkan jalan usaha tani dan pembangunan saung tani, atau dalam bahasa Poso dikenal dengan sebutan Kandepe, dengan maksud agar kawasan tersebut akan menjadi tempat yang mendukung sektor pariwisata di kabupaten Poso.