Kemen PP - PA Berkomitmen Percepat Sulteng Layak Anak

id Dp3a

Kemen PP - PA Berkomitmen Percepat Sulteng Layak Anak

Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Santi mendampingi Kepala DP3A Sulteng Siti Norma Mardjanu menutup pelatihan percepatan kabupaten dan kota menuju layak anak, di Santika Hotel Palu, Senin 3/10 (Muhammad Hajiji/antarasulteng.com)

Palu, (Antarasulteng.com) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berkomitmen mempercepat Sulawesi Tengah menjadi provinsi layak anak, dan pemerintah setempat kini menindaklanjuti untuk mewujudkannya.

Sekretaris Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kemen PP-PA, Santi mengemukakan di Palu, Senin, komitmen Gubernur Sulteng Longki Djanggola untuk menjadi provinsi tersebut layak anak harus ditindaklanjuti secara cepat.

"Kita harus percepat ini, komitmen Gubernur Sulteng Longki Djanggola harus segera di tindak lanjuti untuk di realisasikan," ungkap Santi.

Kata Santi Sulteng harus di pacu untuk di percepat menuju layak anak, untuk menyesuikan dengan target pemerintah, Indonesia layak anak 2030.

Sulteng, sebut dia menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang menjadi target kementerian untuk di percepat menuju layak anak.

Ia menjelaskan, Pemerintah Provinsi Sulteng telah melakukan deklarasi layak anak beberapa yang lalu, dihadiri Menteri PP-PA Yohana Susana Yembise di Kota Palu.

"Deklarasi Sulteng layak anak yang di rangkaikan peringatan hari anak nasional tersebut, merupakan komitmen pemerintah untuk melindungi anak. Karena itu harus cepat di pacu dan di realisasikan," ujarnya.

Dia menyebut untuk mempercepat gerakan pembangunan menuju kabupaten dan kota layak anak di Sulteng, maka di perlukan evaluasi dan monitoring.

Setiap empat bulan, urai dia, harus ada pertemuan yang melibatkan semua organisasi perangkat daerah terkait untul rapat mengevaluasi perjalanan target realisasi kabupaten dan kota layal anak.

"Setiap empat bulan harus ada pertemuan, untuk mengevaluasi gerakan menuju kota layak anak. Jadi evaluasi infastruktur, sarana dan sumber daya manusia penunjang target menuju kota layak anak," terangnya.