Jakarta (antarasulteng.com) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah, yang sempat menembus level Rp13.500 per dolar AS, banyak dipengaruhi oleh kondisi eksternal dan sifatnya sementara.
"Kemarin pelemahan Rp13.542 per dolar AS dalam banyak hal itu karena negara-negara di dunia secara umum mengalami mata uang yang melemah terhadap dolar AS," ujar Agus saat rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI membahas postur sementara RAPBN 2018 di Jakarta, Rabu.
Agus menuturkan penguatan dolar AS terjadi seiring dengan pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang sudah menyampaikan lebih jauh rencana reformasi pajak di Negeri Paman Sam tersebut dan kemungkinan besar mendapatkan dukungan dari parlemen.
"The Fed juga menegaskan, kemungkinan peningkatan Fed Fund Rate di Desember semakin kuat, sebelumnya pesannya tidak terlalu kuat," kata Agus.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (3/9) lalu berada pada Rp13.542 per dolar AS, namun pada Rabu pagi menguat 89 poin menjadi Rp13.453 per dolar AS.
Terkait dengan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam RAPBN 2018 di level Rp13.400, Agus sendiri meyakini asumsi tersebut masih sejalan dengan kisaran nilai tukar rupiah yang disampaikan BI.
"Kita memahami nilai tukar Rp13.400, walau saat ini Rupiah ada di Rp13.542, kami melihat ini sebagai suatu kondisi pengaruh eksternal dan sifatnya temporary," ujar Agus.
Dolar AS pada pagi ini melemah terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah di tengah ekspektasi pasar terhadap data tenaga kerja AS versi ADP (Automatic Data Processing) yang kemungkinan menunjukkan jumlah yang lebih sedikit pada September dibandingkan bulan Agustus. Ekspektasi itu akibat dampak dari badai yang melanda sebagian wilayah Amerika Serikat.
Kendati demikian, penguatan rupiah diprediksi relatif terbatas menyusul komentar pejabat bank sentral AS (The Fed) bernada optimistis dalam menaikkan suku bunga acuan The Fed, kondisi itu dapat memulihkan dolar AS. (skd)
Berita Terkait
KPK periksa mantan Menkeu Agus Martowardojo terkait kasus KTP elektronik
Kamis, 25 Juni 2020 13:44 Wib
Erick Thohir: Agus Marto akan bawa BNI naik kelas
Kamis, 20 Februari 2020 20:56 Wib
KPK periksa Agus Martowardojo kasus KTP-e
Jumat, 17 Mei 2019 12:43 Wib
BI tegaskan tetap jaga rupiah sesuai fundamental
Selasa, 24 April 2018 4:33 Wib
BI jadi anggota Komite Sistem Pembayaran Global
Selasa, 20 Maret 2018 10:46 Wib
Bank Indonesia segera dirikan kantor perwakilan di Beijing
Jumat, 12 Januari 2018 12:10 Wib
Gangguan akibat anomali Satelit Telkom 1 masih minimal, kata Gubernur BI
Selasa, 29 Agustus 2017 9:56 Wib
BI perkirakan neraya pembayaran Indonesia 2017 berkisar 7 miliar dolar
Selasa, 29 Agustus 2017 9:54 Wib