DP3A Target Kabupaten/Kota Se-Sulteng Layak Anak 2018

id Dp3a

DP3A Target  Kabupaten/Kota Se-Sulteng Layak Anak 2018

Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Santi mendampingi Kepala DP3A Sulteng Siti Norma Mardjanu menutup pelatihan percepatan kabupaten dan kota menuju layak anak, di Santika Hotel Palu, Senin 3/10 (Muhammad Hajiji/antarasulteng.com)



Palu, (Antarasulteng.com) - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulawesi Tengah menargetkan semua kabupaten dan kota di provinsi tersebut mendeklarasikan kota layak anak pada 2018 mendatang.



Kepala DP3A Sulteng Siti Norma Mardjanu mengatakan semua kepala daerah daerah organisasi perangkat daerah terkait telah berkomitmen untuk mendeklarasikan kota layak anak.



"Saya yakin bisa untuk tahun 2018 semua kabupaten dan kota yang keseluruhannya berjumlah 12 kabupaten 1 kota dapat mendeklarasikan sebagai kota layak anak," ungkap Norma Mardjanu, di Palu, Rabu.



Kata Norma Mardjanu kedepan terdapat dua kabupaten yakni Kabupaten Sigi dan Morowali yang siap untuk mendeklarasikan sebagai kabupaten layak anak.



"Kabupaten yang memiliki motivasi dan kerja untuk menuju kota layak anak, itu yang kami support untuk terus berupaya menuju layak anak," ujarnya.



Ia menguraikan, terdapat 11 kabupaten di Sulawesi Tengah yang belum mendeklarasikan sebagai kota layak anak. Sementara Kota Palu dan Kabupaten Parigi Moutong telah deklarasi kota layak anak.



Hal itu, sebut dia dipengaruhi oleh beberapa faktor mendasar yaitu minimnya infastruktur untuk mendukung atau syarat menuju kota layak anak.



"Tidak muda menuju kota layak anak, karena infastrukturnya harus terpenuhi meliputi sekolah ramah anak, puskesmas ramah anak, ruang terbuka hijau ramah anak, dan lain sebagainya," sebutnya.



Disamping itu, akui dia faktor terbatasnya sumber daya manusia juga menjadi penyebab lambannya 11 kabupaten mendeklarasikan sebagai kota layak anak.



"Tidak hanya infastruktur, tetapi harus diikutkan dengan ketersediaan sumber daya manusia yang memadai untuk menuju kota layak anak," terangnya.