Pemprov Sulteng Sosialisasikan HET Beras

id beras

Pemprov Sulteng Sosialisasikan HET Beras

Beras (ANTARA/Yudhi Mahatma)

Palu,  (antarasulteng.com) - Pemprov Sulawesi Tengah kini mulai melakukan sosialisasi pemberlakuan harga eceran tertinggi (HET) komoditi pangan, khususnya beras.

Asisten II Setda Provinsi Sulteng, Bunga Elim Somba kepada Antara di Palu, Jumat mengatakan beberapa waktu lalu telah melakukan pertemuan dengan semua pihak terkait yang ada di daerah itu.

"Kami sudah rapat bersama seluruh instansi berkompoten dan para pelaku usaha di Kantor Gubernur Sulteng di Palu sekaligus mensosialisasikan kebijakan pemerintah pusat terkait HET beras," kata Elim.

Pada pertemuan tersebut semua pihak sepakat untuk mengamankan dan melaksanakan kebijakan pemerintah pusat terkait HET beras yang sudah ditetapkan dan diberlakukan sejak 01 September 2017.

Bagi pelaku usaha yang menjual beras medium maupun premium akan dikenakan sanksi sesuai atuaran yang diberlakukan. "Saya minta semua pelaku usaha di daerah ini untuk ikut mengamankan HET," pinta Elim.

Dia juga meminta satuan tugas (satgas) pangan yang ada di tingkat provinsi sampai kabupaten/kota di Provinsi Sulteng untuk melakukan pengawasan dan mengambil tindakan tegas terhadap distributor maupun pelaku usaha lainnya yang mengabaikan kebijakan pemerintah pusat terkait HET komoditi pangan beras dan lainnya.

Pantauan ANTARA di tiga pasar tradisional di Palu yakni Masomba, Bambaru dan Manonda, harga beras rata-rata masih stabil dan terkendali.

Bahkan beras medium maupun premium dijual para pedagang rata-rata dibawah HET yang ditetapkan pemerintah. Harga beras medium berkisar Rp9.000/kg dan premium Rp11.000/kg.

Pemerintah pusat menetapkan HET beras premium Rp9.450/kg dan premium Rp12.800/kg.

Sulteng selama ini merupakan penghasil beras dan sejak 1984 sudah swasembada komoditi pangan tersebut.

Sulteng setiap tahunnya mengalami surplus beras sekitar 300 ribu ton.

Bulog Sulteng selaku instansi yang ditugasi pemerintah untuk membeli beras petani pada musim panen (MP) 2017 ini menargetkan pengadaan beras untuk stok nasional sebanyak 42.160 ribu ton. (skd)