Palu, (antarasulteng.com) - Perum Bulog Sulawesi Tengah ditargetkan pusat hingga akhir 2017 bisa membuka 1.200 rumah pangan kita (RPK) di daerah itu.
"Masih ada tiga bulan lagi. Niscaya bisa terealisasi 100 persen," kata Kepala Bidang Komersil Divisi Regional Perum Bulog Sulteng Djabirudin di Palu, Sabtu.
Ia mengatakan sejak program RPK diluncurkan pada pertengahan 2016 sampai akhir September 2017, Sulteng telah memiliki sekitar 700 sahabat RPK.
Jumlah itu, kata Djabirudin, tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Sulteng.
RPK terbesar berada di Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng lebih dari 200-an RPK.
Masyarakat di Sulteng sangat antusias mendukung program Bulog tersebut.
Program RPK, kata dia, bisa perorangan, badan usaha, koperasi dan instansi pemerintah maupun swasta. "Silahkan siapa saja yang mau menjalin kemitraan dengan Bulog terbuka melayaninya," kata Djabirudin.
Djabirudin mengatakan pada Jumat (6/10), Bulog Sulteng bekerja sama dengan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Provinsi Sulawesi Tengah melalui Dharma Wanita membuka RPK baru berlokasi di halaman belakang Kantor Kejati Sulteng.
Begitu RPK diresmikan pengoperasiannya, langsung di serbu warga sekitarnya yang membeli berbagai kebutuhan sehari-hari.
Semua komoditas yang ada pada Bulog, seperti minyak goreng, gula pasir dan beras dijual di RPK itu dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Sejumlah warga di bilangan Jalan Malaya, Kecamatan Palu Selatan mengatakan kehadiran RPK sangat membantu masyarakat karena beberapa komoditas bisa dibeli di RPK setempat.
"Sejak RPK ada di wilayah kami, warga sekitar sangat jarang sekali untuk pergi ke pasar membeli kebutuhan sehari-hari," kata Ny Sri.
Hal senada juga disampaikan Ny Lisa, warga di jalan Otista, Palu Timur. Ia mengatakan untuk kebutuhan tertentu seperti beras, telur, bawang, minyak goreng dan gula pasir cukup dibeli di RPK.
Kecuali kebutuhan lainnya seperti, ikan segar, daging, cabai dan sayur-sayuran di beli di pasar. "Kehadiran RPK benar-benar membantu warga karena harga komoditi yang dijual relatif murah dibandingkan di pasar," katanya. (skd)
Berita Terkait
Bulog sarankan warga Sulteng manfaatkan RPK peroleh beras SPHP
Senin, 25 Maret 2024 19:40 Wib
BI kolaborasi pemda di Sulteng buat warung komoditas pangan TPID
Senin, 25 Maret 2024 15:55 Wib
Indonesia akan impor 22.500 ton beras dari Kamboja
Senin, 18 Maret 2024 14:13 Wib
Bulog distribusi beras SPHP sebanyak 100 ton per hari di Sulawesi Tengah
Sabtu, 16 Maret 2024 18:13 Wib
Beras SPH alternatif imbangi lonjakan harga beras premium
Kamis, 14 Maret 2024 18:47 Wib
Wagub Sulteng jamin stok beras cukup saat bulan Ramadhan
Kamis, 7 Maret 2024 19:37 Wib
Bulog sebut ada tambahan 300 ribu ton beras dari Thailand dan Pakistan
Minggu, 3 Maret 2024 18:05 Wib
Ada masalah distribusi dan tata kelola beras di ritel modern
Jumat, 1 Maret 2024 10:05 Wib