Petani Parimo Menjemur Gabah Di Jalan

id petani, gabah

Petani Parimo  Menjemur Gabah Di Jalan

Jalan Trans Sulawesi di Sausu-Tolai penuh jemuran gabah karena ketiadaan lantai jemur. (FOTO ANTARA/Rolex Malaha)

Parigi, Sulteng,  (antarasulteng.com) - Para petani di Kabupaten Perigi Moutong (Parimo) terpaksa menggunakan sebagian badan jalan untuk menjemur gabah sehingga menggangu arus lalulintas kendaraan.

Yohana, warga Kota Palu yang melintas di jalur Trans Sulawesi di Kabupaten Parimo kepada Antara, Selasa mengatakan di sisi kiri dan kanan jalan terlihat jemuran gabah hasil produksi petani setempat.

Di sepanjang jalur Trans - Desa Tolay dan Desa Sausu di Kecamatan Parigi Selatan, terlihat badan jalan menjadi lantai penjemuran gabah.

Kendaraan-kendaraan yang melintas dari arah Palu menuju Poso dan sebaliknya terpaksa mengurangi kecematan saat melintas di wilayah itu, sebab badan jalan telah digunakan petani untuk proses pengeringan gabah.

Rais, salah seorang pedagang beras membenarkan kebanyakan petani di sentra produksi beras di Sulteng itu menggunakan badan jalan untuk menjemur padi.

Ia mengatakan kondisi seperti itu sudah lama berlangsung, apalagi pada saat panen raya seperti sekarang ini.

"Tidak heran kalau badan jalan dimanfaatkan petani untuk menjemur gabah, karena memang selama ini petani kesulitan lantai jemur," katanya.

Hal senada juga dikatakan Kepala Bidang Pengadaan dan OPP Perum Bulog Sulawesi Tengah, Bahar Haruna. Ia membenarkan kebanyakan petani di Kabupaten Parimo, apalagi di wilayah Parigi s/d Sausu menggunakan badan jalan sebagai tempat menjemur gabah.

Memang masalah utama pascapanen di wilayah itu adalah kesulitan lantai jemur gabah. "Ya terpaksa memereka menggunakan badan jalan untuk menjemur gabah," kata dia.

Parimo selama ini terkenal sebagai daerah lumbung beras terbesar di Provinsi Sulteng. Selama ini, kata dia, pengadaan beras terbayak oleh Bulog dari daerah itu. (skd)