Perguruan Tinggi Se-sulteng Sepakat Deklarasi Lawan Radikalisme

id radikalisme

Perguruan Tinggi Se-sulteng Sepakat Deklarasi Lawan Radikalisme

Dokumentasi Deklarasi Anti Radikalisme. Sebanyak 44 perguruan tinggi negeri dan swasta se-Jawa Barat mengadakan deklarasi antiradikalisme yang diselenggarakan di Universitas Padjadjaran Bandung, Jawa Barat, Jumat (14/7/2017). Deklarasi anti radikalisme perguruan tinggi se-Jabar tersebut berisi beber

Palu,  (antarasulteng.com) - Perguruan tinggi negeri dan swasta se-Sulawesi Tengah bersepakat akan menggelar deklarasi melawan radikalisme dan intoleransi, pada 28 Oktober 2017.

Deklarasi itu akan dipusatkan di Universitas Tadulako Palu.

Panitia pengarah nasional aksi kebangsaan perguruan tinggi melawan radikalisme Zainal Abidin mengatakan di Sulawesi Tengah terdapat puluhan perguruan tinggi yang telah sepakat deklarasi lawan radikalisme.

"Kita bersepakat menggelar aksi kebangsaan secara serentak melawan radikalisme," katanya.

Rektor Institut Agama Islam Negeri Palu ini mengatakan bahwa pimpinan perguruan tinggi telah bertemu dan menyatukan pendapat di Universitas Tadulako pada Senin (9/10).

Dia menyebut beberapa poin penting dalam kesepakatan tersebut yakni menyepakati Rektor Universitas Alkhairaat Hamdan Rampadio sebagai perwakilan perguruan tinggi bertindak sebagai deklarator.

Kemudian, sebut dia, kesepakatan lainnya yakni melibatkan 25.000 mahasiswa serta menunjuk beberapa mahasiswa untuk menjadi pembaca naskah deklarasi dari perwakilan mahasiswa dari tiap-tiap perguruan tinggi.

"Beberapa tawaran lain mengemuka dalam rapat yaitu melibatkan seluruh wakil rektor dan pembantu ketua pimpinan perguruan tinggi bidang kemahasiswaan, dalam kegiatan tersebut," sebutnya.

Ketua MUI Kota Palu ini menguraikan aksi kebangsaan perguruan tinggi melawan radikalisme se-Sulawesi Tengah akan melibatkan Gubernur Sulteng Longki Djanggola, Kapolda Sulteng dan Danrem 132 Tadulako.

Dia mengatakan aksi kebangsaan tersebut merupakan tindak lanjut dari komitmen kebangsaan perguruan tinggi yang telah dideklarasikan di Nusa Dua Bali pada 25-26 September 2017 disaksikan Presiden RI Joko Widodo.

Tindak lanjut dari aksi kebangsaan tersebut yakni, menggelar kuliah akbar lawan radikalisme melibatkan 4,5 juta mahasiswa se-Indonesia, yang digelar serentak pada tanggal 28 Oktober 2017.

Diperkirakan kuliah akbar tersebut akan diikuti tidak kurang dari 4,5 juta mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia yang tersebar di 34 provinsi dan 350 kabupaten dan kota.(skd)