Lahan Kangkung Di Palu Terendam Banjir

id kangkung, palu

Lahan Kangkung Di Palu Terendam Banjir

lahan kangkung di wilayah Malaya, Palu Selatan. Petani gagal panen karena terendam banjir yang terjadi pada Kamis (12/10) dan Sabtu (14/10) 2017 ini. Foto Antara/Anas Masa.

Dalam kondisi banjir seperti sekarang ini, dipastikan kangkung tidak bisa dipanen. "Dan itu berarti petani merugi besar," kata dia.
Palu, (Antarasulteng.com) - Sejumlah petani sayur kangkung di Kota Palu, Sulawesi Tengah mengatakan merugi besar akibat banjir yang melanda wilayah itu pada Sabtu dinihari.

"Dipastikan dua musim panen berturut ini, petani merugi karena gagal panen," kata Ny Nova, salah seorang petani kangkung di wilayah Malaya, Kelurahan Birobuli Selatan, Kecamatan Palu Selatan, Sabtu.

Kepada wartawan Antara Sulteng, ibu tiga anak yang sehari-hari sebagai petani kangkung di wilayah itu mengatakan hujan deras yang mengguyur Ibu Kota Provinsi Sulteng selama dua kali dalam seminggu ini telah mengakibatkan selain banyak rumah penduduk terendam banjir, juga lahan perkebunan kangkung.

Dalam kondisi banjir seperti sekarang ini, dipastikan kangkung tidak bisa dipanen. "Dan itu berarti petani merugi besar," kata dia.

Hal senada juga disampaikan Ny Utin, seorang petani kangkung di wilayah yang sama. Ny Utin juga mengatakan lahan yang ditanami sayur kangkung tersebut dipastikan tidak bisa dipanen.

Menurut dia, jika dipaksakan tetap panen, maka dikhawatirkan justru batang kangkung akan membusuk karena tertutup banjir.

Untuk menghindari agar tanaman tersebut tidak mati, lebih bagus dibiarkan saja tidak dipanen.

Lebih baik, kata dia, menunggu sampai airnya benar-benar surut baru bisa dipanen."Berarti butuh waktu cukup lama. Paling tidak dua kali masa panen berakhir baru dipanen lagi," katanya dengan raut wajah sedih.

Kebanyakan petani di wilayah itu, kata Ny Utin sangat bergantung dengan hasil panen kangkung. "Kami bisa menyekolahkan anak dari hasil kebun kangkung," kata dia.

Selama ini, hasil panen petani dijual ke pasar-pasar tradisional dan modern di Kota Palu.

Hingga berita ini diturunkan, banyak rumah warga di wilayah Malaya masih terendam banjir. Termasuk diantaranya Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Jaya Palu.

Tetapi kegiatan perkuliahan tetap berjalan seperti biasa.(BK03)