Donggala, Sulawesi Tengah, (antarasulteng.com) - Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Muhammad Masykur, menyatakan bahwa masyarakat di Kecamatan Riopakava, Kabupaten Donggala, membutuhkan kehadiran pemerintah.
"Pentingnya negara melalui Pemprov Sulteng hadir di sana, sebab kita menginginkan warga tidak merasa sendirian ditengah dominasi dan kuasa modal. Selain itu, warga masyarakat Riopakava mendambakan adanya perusahan yang dapat bangun pabrik di wilayah mereka," kata Masykur di Donggala, Sabtu.
Menurut dia, jika dambaan warga masyarakat Riopakava terwujud maka potret keterisolasian dan ketertinggalan 14 desa di kecamatan tersebut bakal terjawab. Pertama, infrastruktur seperti jalan, jembatan, listrik, telekomunikasi, irigasi, dapat terbangun secara bertahap.
Akses masuk ke wilayah tersebut tidak lagi melewati wilayah Sulawesi Barat karena jalan pintas dari Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten Donggala, pasti akan dibangun oleh pemda setempat, tambahnya.
Kedua, efek domino dari pembangunan pabrik CPO ini berdampak pada peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) dan sumber pendapatan lainnya di kalangan warga masyarakat, sebutnya.
Ketiga, percepatan pemenuhan hak-hak dasar warga, seperti pendidikan, kesehatan dan lapangan kerja yang jauh tertinggal dari wilayah lainnya, akan terprogram karena daerah memperoleh nilai tambah pendapatan untuk selanjutnya dikembalikan dalam bentuk program seperti yang dimaksud, urainya.
"Riopakava merupakan daerah lumbung yang masih jarang diakses oleh hampir kebanyakan orang. Belum semua warga di Kab. Donggala pernah menginjakkan kaki di sana. Apalagi warga masyarakat Kota Palu sebagai Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah," kata Masykur.
Dia menjelaskan terkait aneka permasalahan yang terjadi di wilayah Kecamatan Riopakava sudah seharusnya pemerintah tidak terus menerus menurut mata dan menyembunyikan fakta masalah yang melilit warga yang berada di ujung utara Sulteng ini.(T.KR-HJJ) (skd)
Berita Terkait
Sebanyak 282,74 hektare lahan sawit PT ANA telah diciutkan
Kamis, 18 April 2024 13:09 Wib
Airlangga Hartarto: Hilirisasi sawit RI tetap dilanjutkan
Jumat, 29 Maret 2024 4:57 Wib
Akademisi Untad Tadulako: Pabrik sawit perlu dibangun di Sulteng
Jumat, 22 Maret 2024 20:04 Wib
Ahlis Djirimu, industri sawit mainkan peran sentral ekonomi daerah
Jumat, 22 Maret 2024 15:52 Wib
Kementan: Potensi lahan peremajaan sawit rakyat capai 1 juta hektare
Rabu, 6 Maret 2024 7:50 Wib
Minyak sawit paling memungkinkan diolah jadi energi
Minggu, 3 Maret 2024 5:03 Wib
Gapki siap bantu tingkatkan produksi beras melalui tumpang sari
Rabu, 28 Februari 2024 12:15 Wib
Regulasi jadi kendala peremajaan sawit belum capai target
Selasa, 27 Februari 2024 14:28 Wib