Kabupaten Donggala Rawan Tsunami Dan Banjir

id sunami

Kabupaten Donggala Rawan Tsunami Dan Banjir

Banjir yang terjadi di belakang kantor Bupati Donggala. Bahkan satu orang dikabarkan meninggal dunia karena terbawa arus (ist)

Donggala,  (antarasulteng.com) - Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah dinyatakan sebagai daerah rawan bencana tsunami dan banjir sehingga membutuhkan langkah penanggulangan bencana secara serius.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Donggala Akris Fattah Yunus menyatakan, di Bandarlampung, Selasa, menyatakan Donggala termasuk salah satu daerah yang berada di jalur patahan aktif atau Sesar Palu Koro.

"Ya, Kabupaten Donggala berada pada sesar aktif Palu Koro yang dapat menimbulkan bencana gempa, tsunami dan banjir serta bencana alam lainnya," ujar Fattah Yunus.

Menurutnya, Fattah Yunus, Donggala pernah diterjang tsunami pada tahun 1968 dan tahun 1986 melanda beberapa wilayah di kabupaten tersebut.

Ia menguraikan tahun 1968 tsunami pernah terjadi di Kecamatan Balaesa yaitu yang menghantam daratan dan permukiman warga Desa Tambu dan sekitarnya.

Kemudian Tahun 1986 tsunami kembali terjadi menghantam daratan dan permukiman warga Kecamatan Tombolobibi, Kabupaten Donggala.

"BPBD menyusun kerangka strategis penanggulangan untuk penurunan resiko bencana tsunami di Kabupaten Donggala," ujarnya.

Dia mengemukakan berdasarkan dokumen kajian rawan bencana tsunami terdapat beberapa kecamatan dinyatakan rawan dari 16 kecamatan di Kabupaten Donggala.

BPBD, lanjut dia, telah menyosialisasikan mengenai penanggulangan bencana kepada masyarakat di daerah rawan bencana tsunami tersebut.

Pihaknya, kata dia juga telah memasang jalur-jalur evakuasi di daerah yang di anggap rawan bencana tsunami.

"Sosialisasi telah kami lakukan, selanjutnya akan digelar simulasi penanggulangan bencana untuk penurunan resiko bencana tsunami di daerah-daerah rawan tsunami," katanya pula. (skd)