Bupati Donggala Larang Mobil Puskesmas Ditulis Ambulance

id kasman, lasa

Bupati Donggala Larang Mobil Puskesmas Ditulis Ambulance

Bupati Donggala Kasman Lassa (Foto Antara/Rolex Malaha)

Yang sudah terlanjur ditulis `Ambulance` saya minta segera diganti, dan yang pengadaan baru dari manapun sumber dananya, jangan lagi ditulis kata `Ambulance
Donggala,  (antarasulteng.com) - Bupati Donggala, Sulawesi Tengah, H.Kasman Lassa melarang menulis kata `Ambulance` pada mobil-mobil layanan kesehatan di seluruh Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di daerah itu.

"Yang sudah terlanjur ditulis `Ambulance` saya minta segera diganti, dan yang pengadaan baru dari manapun sumber dananya, jangan lagi ditulis kata `Ambulance`," katanya saat ditemui di ruang kerjanya di Donggala, Jumat.

Ia memerintahkan seluruh Kepala Puskesmas agar menulis kata "Mobil Unit Pelayanan Kesehatan Masyarakat Keliling - Gratis" pada semua mobil unit layanan kesehatan masyarakat di Puskesmas.

Alasannya, kata Kasman, supaya masyarakat tahu bahwa mobil Puskesmas yang selama ini ditulisi kata `Ambulance` itu sesungguhnya adalah mobil layanan masyarakat untuk pelayanan kesehatan dalam bentuk apapun.

"Mobil Puskesmas itu tidak sekadar mengurus jenazah atau oran-orang yang sudah sekarat yang harus dirujuk ke tempat perawatan lain, tetapi untuk semua bentuk layanan kesehatan seperti persalinan, imunisasi, penyuluhan dan sebagainya yang bisa dimanfaatkan masyarakat tanpa dipungut bayaran," ujar Kasman yang didampingi Kadis Kesehatan setempat HM.Ladoali.

Selain itu, tambah Kasman, kata `ambulance` itu adalah istilah asing, jadi sebaiknya gunakan bahasa Indonesia saja.

Kata ambulance, menurut dia, juga menimbulkan kesan menakutkan karena pemahaman masyarakat seolah-olah mobil itu hanya urus orang mati dan yang hampir mati.

Ia mengakui bahwa setelah mengganti kata ambulance dengan kalimat `mobil unit layanan kesehatan masyarakat keliling dan gratis`, semua mobil layanan kesmas ini juga dilengkapi dengan kain kafan.

Maksudnya, ujar mantan Kepala Biro Humas Pemprov Sulteng itu, untuk membantu masyarakat yang mengalami kedukaan dan menggunakan mobil unit ini agar tidak perlu mencari kain kafan lagi.

"Selain itu, dengan adanya kain kafan di dalam mobil, pasien atau masyarakat yang menggunakan mobil ini diharapkan lebih bersemangat untuk memperjuangkan kesehatannya, sebab kalau tidak, eh ada kain kafan di samping," ujarnya berseloroh.

Peningkatan layanan kesehatan masyarakat menjadi program prioritas Pemkab Donggala di bawah kepemimpinan Kasman Lassa-Vera Elena Laruni sebagai Bupati/Wabub Donggala periode 2014-2019.

"Alhamdulillah, hasilnya cukup menggembirakan. Salah satu indikatornya, Pemkab Donggala saat ini merupakan kabupaten dengan cakupan peserta BPJS Kesehatan paling tinggi di antara 12 kabupaten di Sulteng.

Menurut catatan BPJS Kesehatan Cabang Palu, sudah 83 persen penduduk Kabupaten Donggala mengikuti program BPJS Kesehatan, sebanyak 13.000 di antaranya, yakni dari kalangan penduduk kurang mampu, iurannya dibayarkan oleh Pemkab Donggala.

"Kabupaten lainnya masih di bawah 80 persen, bahkan ada yang baru 60-an persen. Donggala kami yakin akan mampu mencapai target 100 persen cakupan penduduk ikut BPJS Kesehatan pada 2019," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palu Hartati Rachim. (skd)