Israel Hadapi Serangan Maya Dari Iran

id israel, iran, maya

Israel Hadapi Serangan Maya Dari Iran

PM Israel Benjamin Netanyahu. (FOTO ANTARA/REUTERS/Ronen Zvulun)

Ada peningkatan upaya untuk melancarkan serangan maya, dan setiap hari ada kejadian berupa upaya untuk menyusup ke dalam komputer pemerintah," kata Netanyahu
Jerusalem - Para peretas Iran setiap hari berusaha menerobos sejumlah jaringan komputer Israel, kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Ahad (14/10).

"Ada peningkatan upaya untuk melancarkan serangan maya, dan setiap hari ada kejadian berupa upaya untuk menyusup ke dalam komputer pemerintah," kata Netanyahu pada pertemuan mingguan kabinet.

Namun Netanyahu melanjutkan, "Tahun lalu, saya membentuk markas maya nasional guna menghalangi upaya ini." Ia menyamakan lembaga itu dengan satuan tugas anti-peretasan bagi sistem digital anti-rudal "Iron Dome", yang melindungi kota besar dan kecil di wilayah selatan dari roket yang ditembakkan oleh gerilyawan di Jalur Gaza.

"Seperti kita memiliki sistem Iron Dome guna menangkal rudal dan pagar kawat berduri guna mencegah penyusup dan pelaku teror, kita akan memiliki sistem perhtananan dari serangan maya. Tapi itu perlu waktu," kata Netanyahu, dalam pernyataan yang dikirim kepada Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin malam.

Ucapan Netanyahu dikeluarkan cuma beberapa hari setelah para pejabat senior Amerika mengingatkan bahwa para peretas yang berafiliasi ke Iran akan berusaha membuat "Pearl Harbor maya" terhadap kepentingan Amerika Serikat. Sebelumnya telah terjadi serangkaian serangan maya di Amerika Serikat dan Teluk.

Pada Kamis (11/10), Menteri Pertahanan AS Leon Panetta memberitahu sekelompok pemimpin usaha di New York bahwa Teheran telah "melakukan upaya terpadu guna memanfaatkan dunia maya demi keuntungannya". Namun ia memperingatkan, "Calon agresor mesti menyadari Amerika Serikat memiliki kemampuan untuk mengetahui lokasi mereka dan menganggap mereka bertanggungjawab atas perbuatan yang membahayakan Amerika atau kepentingannya."

Dalam beberapa pekan belakangan, jaringan komputer milik sejumlah bank Amerika diretas, dan pada Agustus, satu virus komputer yang disusupkan ke dalam jaringan perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco, dilaporkan merusak data di 30.000 komputer.(ANTARA/Xinhua-OANA/C003/SKD)