Bupati Donggala wanti-wanti staf: Jangan sampai potong ADD

id Kasman, Donggala

Bupati Donggala wanti-wanti staf: Jangan sampai potong ADD

Bupati Donggala H.Kasman Lassa menerima Piagam Penghargaan dari Gubernur IPDN Ermaya Suradinata (kiri) di Kampus IPDN, Jatinangor, Jabar, Rabu (11/10). (Antarasulteng.com/istimewa)

Kasman: Semua kades sudah miliki sepeda motor dinas dan honor Rp7,5 juta/triwulan.
Donggala (Antarasulteng.com) - Bupati Donggala H. Kasman Lassa telah memperingatkan jajarannya agar tidak memotong sedikitpun alokasi dana desa (ADD) untuk menutupi kekurangan anggaran akibat terpotongnya dana alokasi umum (DAU) tahun 2017.

"Saya sudah peringatkan Kepala Bagian Keuangan agar tidak sampai memotong ADD. Kalau ada yang sempat terpotong, segera kembalikan," katanya saat dihubungi di Donggala, Senin.

Kasman mengakui bahwa saat ini pihaknya terpaksa memangkas anggaran di sejumlah organisasi pemerintah daerah (OPD) untuk menutupi kekurangan dana pada pos-pos penting karena DAU 2017 dari pemerintah pusat dipotong Rp10 miliar.

"Selain itu, masih bayak pula dana alokasi khusus (DAK) yang belum ditransfer dari pusat ke kas daerah," ujarnya.

Namun demikian, kata Kasman tegas, khusus untuk ADD yang bersumber dari APBD Donggala, tidak boleh dipotong sedikitpun.

"Saya dan semua kepala OPD kan sudah komitmen untuk mengenjot pembangunan di desa, jadi semua dana untuk desa jangan ada yang dipotong. Bagaimana kita mau genjot pembangunan desa kalau dananya kita potong-potong," ujarnya.

Menurut beberapa kepala desa, pemotongan ADD ini berkisar antara Rp6 juta sampai Rp8 juta, disesuaikan dengan nilai ADD desa bersangkutan yang berkisar antara Rp400 sampai Rp500 juta tiap desa. Donggala saat ini memiliki 158 desa.

Kasman Lassa mengatakan bahwa sejak memimpin kabupaten tersebut pada 2014, ia telah menempatkan pembangunan desa sebagai prioritas, karena di sanalah ujung tombak pelaksana program peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Sebagai wujud komitmen tersebut, saya telah mengambil kebijakan bahwa 10 persen APBD setiap tahun dialokasikan ke desa, termasuk di antaranya ADD," ujarnya dan menambahkan bahwa Donggala merupakan kabupaten satu-satunya di Indonesia yang mengalokasikan 10 persen APBD untuk pembangunan desa.

175 Kepala Sekolah Mendapat Bantuan Sepeda Motor

Saat ini, kata Kasman yang akan berkompetisi lagi dalam pilkada 2018 itu, semua kepala desa telah memiliki sepeda motor dan mendapat gaji Rp7.500.000/triwulan. Begitu juga dengan seluruh aparat desa, juga menerima honor setiap triwulan. Sedangkan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menerima honor Rp5 juta tiap triwulan.

Selan itu, seluruh aparat desa di 158 desa saat ini sudah terlindungi dengan progam jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKm) BPJS Ketenagakerjaan yang iurannya dibayarkan dengan ADD.

"Dengan sarana dan fasilitas serta perlindungan asuransi ini, saya harap semua aparatur desa meningkatkan kinerjanya untuk kepentingan rakyatnya masing-masing. Saya juga tidak mau dengar ada kepala desa yang menyalahgunakan Dana Desa dan ADD," ujar Kasman lagi.

Ia juga menyebutkan bahwa dua pekan lalu, ia menerima penghargaan Gubernur IPDN Prof Ermaya Suradinata sebagai alumnus berprestasi yang antara lain karena komitmennya mengalokasikan 10 persen APBD untuk pembanguan desa.