Palu, (Antarasulteng.com) - Sebanyak 18 perguruan tinggi negeri dan swasta se-Provinsi Sulawesi Tengah siap menggelar aksi kebangsaan melawan radikalisme 28 Oktober di Universitas Tadukalo Palu.
Panitia pengarah nasional aksi kebangsaan perguruan tinggi melawan radikalisme, Prof Zainal Abidin MAg mengatakan perguruan tinggi di bawah naungan Kementerian Ristek-Dikti dan Kementerian Agama bersedia untuk ikut aksi dengan melibatkan belasan ribu mahasiswa.
"Semua telah sepakat untuk ikut dan bersama-sama dalam aksi kebangsaan perguruan tinggi melawan radikalisme," ungkap Zainal usai rapat akhir aksi kebangsaan melawan radikalisme di IAIN Palu, Senin.
Rapat tersebut terungkap sedikitnya sekitar 25 ribu mahasiwa akan dilibatkan dalam aksi serentak tersebut.
Rektor IAIN Palu ini menyebut setiap perguruan tinggi telah bersedia mengirim mahasiswa, dosen bahkan pegawainya untuk bersama-sama deklarasi tersebut.
Pakar pemikiran Islam modern ini juga mengaku bahwa panitia pengarah dan panitia pelaksana telah merampungkan persiapan pelaksanaan terkait sarana-prasarana pendukung.
Ia juga menyebut aksi kebangsaan perguruan tinggi melawan radikalisme melibatkan pejabat negara setingkat menteri, kepala daerah, kepolisian dan TNI, bahkan ormas-ormas dan OKP di Sulawesi Tengah.
"Ada usulan untuk menghadirkan pejabat setingkat menteri yakni, Menteri Ristek-Dikti, Kemenag dan Kementerian Pemuda dan Olahraga," ujarnya.
IAIN Palu akan mengirim atau mengutus kurang lebih 2.000 mahasiswa dari berbagai fakultas untuk ikut diaksi kebangsaan tersebut.
Sementara Rektor Universitas Tadulako Prof M Basir Cyio menyatakan Untad akan menghadirkan kurang lebih 10.000 mahasiswa, pegawai dan dosen pada aksi kebangsaan melawan radikalisme.
"Saya akan perintahkan seluruh fakultas untuk menyediakan 1.000 mahasiswa per fakultas, untuk ikut aksi kebangsaan perguruan tinggi melawan radikalisme ini," sebutnya.
Basir Cyio juga meminta panitia pelaksana agar segera meninjau lapangan pelaksanaan kegiatan.
Rapat akhir aksi kebangsaan tersebut diikuti oleh 18 perguruan tinggi serta bersedia mengirim atau mengutus perwakilannya.
Universitas Alkhairaat bersedia mengutus 500 mahasiswa, STIMIK Bina Mulia 500 mahasiswa, Poltekes Kemenkes mengutus 500 mahasiswa. Sementara perguruan tinggi swasta keagamaan, kebidanan, perawat, kesehatan, sosial dan politik, akan mengirim 500 mahasiswanya.
Berita Terkait
UIN Palu dan IAIN Gorontalo gencarkan moderasi beragama
Jumat, 3 Mei 2024 18:10 Wib
Sebanyak 49 PTKIN se-Indonesia jadi peserta IOSIE 2024
Jumat, 1 Maret 2024 15:19 Wib
Menag minta jajaran libatkan masyarakat dalam program keagamaan
Senin, 5 Februari 2024 15:31 Wib
Perkemahan Wirakarya Nasional kuatkan nasionalisme mahasiswa
Senin, 22 Mei 2023 15:00 Wib
Menag: PWN tumbuhkan gerakan inovasi pramuka hadapi perubahan zaman
Senin, 22 Mei 2023 13:31 Wib
FTIK UIN Palu dan IAIN Kendari kerja sama pengembangan pendidikan
Jumat, 23 Desember 2022 16:47 Wib
IAIN Parepare dan UIN Palu optimalkan implementasi Tri Dharma PT
Jumat, 12 Agustus 2022 22:15 Wib
UIN Palu-IAIN Gorontalo lakukan penelitian di wilayah perbatasan
Selasa, 24 Mei 2022 16:20 Wib