Jambi - Badan Tenaga Atom Nasional (Batan) melakukan rekayasa terhadap beras jenis payo Kerinci, untuk mempersingkat umur dan jumlah produksi padi khas daerah paling barat di Provinsi Jambi tersebut.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Kerinci Bambang Karyadi di Jambi, Kamis mengatakan, pihaknya akan menandatangani kerja sama atau MoU dengan Badan Tenaga Atom Nasional (Batan) untuk melakukan rekayasa beras tersebut.
"Beras payo tersebut merupakan beras khas Kabupaten Kerinci yang sudah dipatenkan dan banyak digemari masyarakat hingga ke luar daerah," katanya.
Ia mengatakan, beras payo merupan beras jenis pulen yang rasanya gurih, putih bersih, hanya saja dalam produksinya hanya bisa dipanen sekali setahun atau berusia delapan bulan.
Ia menyebutkan, lewat rekayasa yang akan dilakukan Batan, padi atau beras payo itu dirancang bisa berumur lebih singkat menjadi empat bulan dari delapan bulan dengan ketinggian dari satu meter menjadi 60 cm.
Uji coba rekayasa itu sudah dilakukan yang dipusatkan di Desa Kayu Aro, Kecamatan Kayu Aro, dengan hasil yang memuaskan, yakni satu rumpun menghasilkan lima batang, lebih banyak dari jenis lainnya yakni satu rumpun menghasilkan 16 batang.
Menurut dia, jika uji coba dan rekayasa itu berhasil, dengan mempersingkat umur, memperpendek batang serta meningkatkan produksi, maka beras payo itu akan dikembangkan di seluruh Kabupaten Kerinci.
Padi payo yang sebelumnya hanya ditanam dan dipanen sekali setahun, nantinya bisa dilakukan dua bahkan tiga kali setahun, yang berarti produksi akan bisa ditingkatkan.
Beras payo sendiri permintannya juga terus meningkat, baik lokal, hingga ke luar daerah di Sumatera termasuk Pulau Jawa.
"Bila uji coba dan rekaya berhasil, maka produksi pun akan meningkat, dan permintaan pasar yang kian meningkat itu bisa dipenuhi," kata Bambang Karyadi.
(M037)
Berita Terkait
IAEA salurkan bantuan RT-PCR untuk deteksi COVID-19 di Indonesia
Selasa, 12 Mei 2020 21:08 Wib
BATAN miliki fasilitas uji praklinis untuk diagnosis dan terapi
Senin, 30 Maret 2020 10:32 Wib
Rian Ernest-Yusiana kumpulkan 52.754 dukungan dari warga Batam
Sabtu, 22 Februari 2020 20:27 Wib
Dokter: Radioaktif bisa sebabkan kanker pada manusia
Selasa, 18 Februari 2020 10:16 Wib
BATAN kembang teknologi radioisotop dari molibdenum alam bantu diagnosis kanker
Kamis, 23 Januari 2020 6:59 Wib
Indonesia pasang tujuh RPM di sejumlah pelabuhan
Senin, 9 Desember 2019 20:43 Wib
BATAN saat ini satu-satunya pusat kolaborasi teknologi nuklir dunia
Selasa, 3 Desember 2019 2:59 Wib
BATAN pindahkan reflektor reaktor nuklir menggunakan kontainer khusus
Selasa, 19 November 2019 16:08 Wib