KEK Palu Diproyeksikan Serap 100 Ribu Tenaga Kerja

id KEK, Industri, Kota Palu, EKonomi

KEK Palu Diproyeksikan Serap 100 Ribu Tenaga Kerja

Ilustrasi (ANTARA/Wahyu Putro A)

Pabrik smelter itu mampu menampung 300 ribu ton bijih nikel yang ditambang di Kabupaten Morowali yang berjarak 430 kilometer dari Kota Palu.
Palu  (antarasulteng.com) - Wakil Wali Kota Palu Mulhanan Tombolotutu mengatakan bahwa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kota Palu diproyeksikan mampu menyerap sekitar 100 ribu tenaga kerja pada 2015.

Kawasan ekonomi tersebut ditetapkan pada 2013, dan selama tiga tahun selanjutnya akan dibangun infrastruktur pendukung, kata Mulhanan saat dialog tentang KEK bersama Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Palu di Palu, Sabtu.

KEK Kota Palu nantinya akan berdiri di lahan seluas 1.500 hektare yang berada di bagian utara Ibu Kota Sulawesi Tengah ini.

Dari lahan seluas 1.500 hektare itu nantinya akan dibagi menjadi kawasan industri seluas 700 hektare, kawasan perumahan (500 hektare), taman pendidikan dan pusat penelitian (100 hektare), kawasan komersial (100 hektare), kawasan olahraga (50 hektare), pergudangan (15 hektare), dan kawasan lain-lain mencapai lima hektare.

Mulhanan mengatakan, KEK Kota Palu itu telah didukung 57 perusahaan yang tergabung dalam sebuah konsorsium untuk membangun infratruktur dasar senilai sekitar Rp30 triliun.

Infrastruktur dasar itu berupa jalan, listrik, sarana air bersih, dan kebutuhan lainnya yang mendukung operasional KEK, katanya.

Dia mencontohkan, salah satu perusahaan di konsorsium itu berasal dari China yang akan membangun pengolahan (smelter) bijih nikel dengan investasi senilai Rp7,8 triliun.

Pabrik smelter itu mampu menampung 300 ribu ton bijih nikel yang ditambang di Kabupaten Morowali yang berjarak 430 kilometer dari Kota Palu.

Mulhanan mengaku optimistis KEK di Kota Palu mampu memicu pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah dan nasional dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan.

Olehnya, dia juga berharap seluruh masyarakat Kota Palu mendukung adanya KEK tersebut dengan menjaga keamanan dan kenyamanan bersama.

"Kondisi aman itu yang dibutuhkan investor untuk menanamkan modalnya. Jangan sampai setelah satu tahun berusaha di Palu kemudian pabriknya tutup," kata Mulhanan.***